Kota Yogyakarta siapkan administrasi lelang buku ajar semester dua

id kurikulum

Kota Yogyakarta siapkan administrasi lelang buku ajar semester dua

Kurikulum Baru 2013 (antarakaltim.com)

Yogyakarta  (Antara Jogja) - Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta mulai menyiapkan kelengkapan administrasi untuk melakukan proses lelang buku ajar Kurikulum 2013 semester dua yang akan didanai sepenuhnya melalui APBD Kota Yogyakarta.

"Lelang akan dilakukan secara terbuka dan bisa diikuti percetakan yang sudah masuk dalam kontrak payung dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ada 37 percetakan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, Pemerintah Kota Yogyakarta sudah memiliki anggaran sebesar Rp1,4 miliar dalam APBD 2014 yang bisa digunakan untuk mengawali proses lelang.

Edy mengatakan dana tersebut sebenarnya tidak mencukupi kebutuhan pengadaan buku ajar untuk semua jenjang sekolah dari SD hingga SMA/SMK pada semester dua. Total dana yang dibutuhkan untuk pengadaan buku ajar di Kota Yogyakarta mencapai Rp11,6 miliar.

"Oleh karena itu, kami sangat berharap ada tambahan dana melalui anggaran perubahan agar bisa memenuhi kebutuhan buku ajar siswa. Pemerintah Kota Yogyakarta hanya bisa menggunakan dana APBD karena tidak memperoleh dana alokasi khusus untuk buku seperti yang diterima daerah lainnya," katanya.

Edy menyebut, kebutuhan dana untuk pengadaan buku ajar pada semester dua akan meningkat hingga dua kali lipat karena tebal buku yang juga bertambah bila dibanding semester pertama.

Pada semester satu, nilai pengadaan buku untuk SMA mencapai Rp976 juta, SMK Rp919,2 juta, SMP Rp1,34 miliar dan SD Rp1,437 miliar. Dana yang digunakan untuk pengadaan buku semester pertama berasal dari bantuan operasional sekolah.

Buku ajar untuk semester dua tersebut, lanjut Edy, sudah akan digunakan untuk kegiatan belajar mengajar siswa mulai 2 Januari 2015.

Sementara itu, pada semester satu tahun ajaran 2014/2015, belum semua sekolah di Kota Yogyakarta menerima buku ajar Kurikulum 2013. "Baru SD yang sudah menerima secara penuh," katanya.

Sedangkan untuk SMP, belum ada satu pun sekolah yang menerima buku ajar dan untuk SMA baru menerima empat judul dari delapan judul buku yang seharusnya diterima.

"Kami tetap meminta guru untuk memfotokopi materi yang ada di buku ajar agar kegiatan belajar mengajar tetap bisa berjalan dengan baik," katanya.

(E013)
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024