Yogyakarta (Antara Jogja) - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Surono menyatakan alat pemantau aktivitas gunung api di Indonesia akan diremajakan untuk lebih menjamin keakurasiannya.
"Peremajaan alat pantau gunung api ini direncanakan selesai seluruhnya pada akhir 2014 ini," kata Surono di Yokyakarta, Jumat.
Menurut dia, pihaknya telah menandatangani surat kesepahaman bersama "Volcano Disaster Assistance" program `U.S Geological Survey` tentang kerja sama peremajaan alat pantau gunungapi.
"Meski memiliki gunungapi terbanyak di dunia, namun untuk saat ini alat pemantuan gunung api di Indonesia usianya sangat tua. Sekitar buatan 1982. Hanya Sulawesi Utara yang alatnya sudah diremajakan," katanya.
Ia mengatakan, dengan memiliki gunung api terbanyak se dunia, maka jika sistemnya peremajaan dengan membeli alat pemantauan untuk setiap gunung jelas akan menghabiskan banyak biaya dan memberatkan anggaran.
"Karena itu peremajaan alat adalah kerja sama dengan negara lain. Alat yang dibeli hanya sensor, baik mulai sensor kegempaan sampai dengan sensor gas. Sedangkan untuk alat pengolahan data dan komputer akan dirakit di Indonesia.," katanya.
Surono mengatakan, untuk gunungapi di wilayah Pulau Jawa semua alat pantaunya akan diremajakan.
"Namun untuk gunung-gunung di luar Jawa yang wilayahnya banyak dihuni penduduk dan letusannya cenderung membahayakan semua akan diperbaharui.," katanya.
Ia mengatakan, terdapat sekitar 60 sampai 70 gunungapi yang alat pantauannya akan diremajakan.
"Ini sudah direncanakan jangka panjang. Pada 2014 ini semua harus selesai," katanya.
(V001)
Berita Lainnya
Surono: Merapi sedang mengisi dapur magma
Kamis, 5 November 2015 19:37 Wib
Surono: letusan Rinjani tidak akan eksplosif
Kamis, 5 November 2015 18:05 Wib
Surono : SAR hadapi situasi kompleks di Kawah
Senin, 18 Mei 2015 13:43 Wib
Surono: batas pendakian Merapi sampai Pasar Bubrah
Senin, 18 Mei 2015 13:01 Wib
Surono sesalkan kejadian di puncak Gunung Merapi
Senin, 18 Mei 2015 12:34 Wib
Surono: kegempaan Gunung Slamet belum stabil
Senin, 3 November 2014 11:14 Wib
Surono terima penghargaan pengabdian insan kemanusiaan
Selasa, 14 Oktober 2014 8:17 Wib
Surono: tremor masih terekam di Gunung Slamet
Senin, 13 Oktober 2014 11:38 Wib