Warga huntap manfaatkan kotoran ternak untuk biogas

id biogas

Warga huntap manfaatkan kotoran ternak untuk biogas

Masyarakat di Dusun Wonobroto, Desa Tuksana, Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, DIY, kembangkan biogras limbah tahu untuk memenuhi gas untuk memasak. Pengembangan biogas ini, juga dapat mengurani pencemaran lingkungan dan polusi udara akibat bau tidak s

Sleman (Antara Jogja) - Warga korban bencana erupsi Gunung Merapi 2010 yang telah direlokasi di hunian tetap atau huntap Dusun Kuwang, Aromulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memanfaatkan limbah kotoran ternak untuk menghasilkan biogas pengganti elpiji.

"Gas yang dihasilkan ini digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, sebagai pengganti bahan bakar gas," kata warga Huntap Kuwang Sarwono, Senin.

Menurut dia, saat ini instalasi pengolah limbah ternak menjadi biogas ini masih percontohan dan belum semua rumah tersambung instalasi biogas.

"Ini baru percontohan, saat ini baru 10 rumah warga yang tersambung instalasi biogas. Nantinya akan dikembangkan lagi dan seluruh rumah di huntap dapat mengakses biogas ini," katanya.

Ia mengatakan, biogas ini diproses dari kotoran ternak yang berasal dari kandang komunal kelompok peternak yang mencapai 80 ekor sapi.

"Dari kandang komunal ini, kotoran ternak ditampung dalam dua bak cor beton. Selanjutnya limbah diproses secara alamiah di dalam bak dengan menggunakan air yang berfungsi sebagai penetralisir," katanya.

Sarwono mengatakan, dari olahan di dalam bak ini akan mengeluarkan gas yang kemudian dialirkan ke rumah-rumah warga.

"Kami sudah dua bulan ini menggunakan gas dari olahan kotoran ternak untuk menghidupkan kompor. Ini cukup menghemat biaya keperluan memasal karena tidak lagi harus membeli elpiji tabung," katanya.

Ia berharap, biogas ini nanti dapat dinikmati warga lainnya di Huntap Kuwang.

"Di Huntap Kuwang ini ada 86 kepala keluarga, namun yang sudah terpasang instaasi biogas baru 10 rumah. Ini baru uji coba dan semoga bisa dikembangkan lagi," katanya.

Kepala Seksi Pengembangan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral (SDAEM) Kabupaten Sleman Purwoko, mengatakan, pihaknya saat ini telah mengembangkan sumber energi berupa program biogas dari kotoran sapi di tujuh desa guna menjaga ketahanan energi masyarakat desa.

"Dengan program ini kami harapkan masyarakat dapat memperoleh sumber energi terbarukan. Diharapkan pula warga desa tidak bergantung pada elpiji dan kayu bakar karena sudah ada alternatif bahan bakar baru," katanya. 

Menurut dia, program awal ini diterapkan pada tujuh desa yang tersebar di Kecamatan Tempel di dua desa, Kecamatan Cangkringan dua desa, Kalasan dua desa dan satu desa di Kecamatan Moyudan.

"Program biogasini sudah dimulai sejak Juni. Proses tersebut dilakukan untuk mempersiapkan sarana prasarana, berikut proses kimiawi untuk merubah kotoran sapi menjadi gas. Setelah dijadikan biogas, kotoran ternak tersebut masih bisa digunakan sebagai pupuk untuk tanaman," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2024