Asmindo DIY tekankan diversifikasi pasar hadapi MEA

id asmindo diy tekankan

Asmindo DIY tekankan diversifikasi pasar hadapi MEA

Asmindo

Jogja (Antara Jogja) - Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menekankan upaya diversifikasi atau perluasan pasar ekspor menjelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada akhir 2015.

Sekretaris Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Endro Wardoyo di Yogyakarta, Senin, mengatakan diversifikasi dilakukan dengan tidak lagi memfokuskan pasar ekspor hanya ke Eropa atau Amerika Serikat, melainkan dengan menggencarkan ekspor ke negara tujuan lainnya misalnya di negara-negara ASEAN atau Timur Tengah.

"Diversifikasi negara tujuan ekspor perlu dilakukan mengingat dampak krisis finansial di Amerika Serikat (AS) dan Eropa belum pulih, sementara kami harus menghadapi persaingan global saat masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) diberlakukan," kata Endro.

Adapun negara tujuan ekspor selain AS dan Eropa, ia menyebutkan, antara lain ditujukan ke India, Brazil, serta Rusia dan Tiongkok, Lebanon, Mesir, Dubai, dan Arab Saudi.

Sementara itu, untuk aktivitas ekspor ke AS serta Eropa menurut dia sudah cenderung mulai dikurangi. Ekspor ke AS dan Eropa untuk saat ini, menurut Endro, hanya dilakukan oleh perusahaan multinasional atau eksportir-eksportir besar. "Sementara, bagi perusahaan-perusahaan kecil, AS dan Eropa sudah ditinggalkan," kata dia.

Menurut dia, produk-produk kerajinan di DIY telah layak bersaing di kancah perdagangan bebas. Ia mencontohkan, Tiongkok saat ini lebih mengagumi produk-produk Indonesia karena memiliki nilai estetika dari sentuhan tangan langsung perajin. "Sementara terhadap produk-produk minimalis, mereka sendiri sudah jenuh," kata dia.

Menurut Endro, untuk meningkatkan minat pelanggan negara tujuan ekspor, perajin anggota Asmindo DIY selalu melakukan perbaikan serta inovasi produk sesuai selera negara pelanggan.

Meski demikian, Wakil Ketua III Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) DIY Wawan Harmawan menilai jumah pelaku usaha kerajinan di DIY yang telah memasuki pasar ekspor masih minim. Menurut dia saat ini jumlahnya masih kurang dari 20 persen.

"Yang saat ini terdaftar di Asephi sendiri dari 200 orang perajin, yang sudah berani ekspor masih di bawah 20 persen. Kami mengakui memang belum banyak," kata dia.

Padahal, ia menilai dukungan dari pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) DIY sudah cukup maksimal. Menurut dia, akses pasar ekspor sudah diinformasikan kepada seluruh perajin.

(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024