Yogyakarta (Antara Jogja) - Rumah Sakit Jogja terus mematangkan persiapan menjelang penilaian akreditasi versi 2012 yang akan dilakukan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit pada 2015
"Kami sudah memiliki akreditasi atas 12 layanan rumah sakit. Namun, akreditasi itu perlu diperbarui dengan akreditasi versi 2012 dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)," kata Direktur Rumah Sakit Jogja Tuty Setyowati di Yogyakarta, Jumat.
Menurut Tuty, penerapan akreditasi KARS versi 2012 tersebut dilakukan setelah munculnya Undang-Undang tentang Rumah Sakit pada tahun 2009.
Tuty mengatakan bahwa mekanisme penilaian akreditasi versi 2012 tersebut akan lebih detail karena ada penelusuran lapangan atas berbagai standar operasional pelayanan rumah sakit.
Meskipun penilaian akan lebih sulit, Tuty meyakini bahwa rumah sakit milik Pemerintah Kota Yogyakarta tersebut bisa memperoleh akreditasi versi baru itu.
"Dalam sistem akreditasi KARS ini akan ada penilaian atas 15 pokja. Sebelumnya, kami akan melakukan simulasi penilaian atas seluruh pokja tersebut sebagai upaya persiapan," katanya.
Ia menegaskan RS Jogja tidak sekadar ingin memperoleh sertifikat akreditasi, tetapi berharap ada perubahan pola pikir seluruh karyawan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Saat ini, rumah sakit tidak hanya memberikan obat kepada pasien, tetapi dituntut untuk meningkatkan mutu layanan yang aman bagi pasien. Tidak sekadar memberi obat dan pasien sembuh," katanya.
Jika dari hasil penilaian akreditasi tersebut rumah sakit memperoleh nilai yang buruk, bisa menurunkan kelas rumah sakit, atau bahkan rumah sakit tidak memperoleh perpanjangan izin operasional.
Ia menjelaskan Rumah Sakit Jogja kini berstatus sebagai rumah sakit pendidikan tipe B.
Tuty mengatakan bahwa rumah sakit yang dipimpinnya terus berupaya melakukan inovasi layanan kepada masyarakat, seperti menambah mesin cuci darah dari enam unit menjadi 20 unit.
"Kami juga sedang dalam proses pengadaan CT Scan sehingga pemeriksaan pasien bisa dilakukan dengan lebih menyeluruh," katanya.
Kapasitas tempat tidur di ruangan ICU pun, kata dia, ditingkatkan dari empat unit menjadi 10 unit dan akan menambah kapasitas kamar kelas III sebanyak 100 tempat tidur pada tahun 2016.
"Rumah sakit juga sudah memiliki layanan bedah endoskopi dan laparoskopi dan ada dua dokter spesialis ortopedi," katanya.
(E013)
Berita Lainnya
PT PLN suplai listrik RS dukung destinasi wisata medis gaet turis
Selasa, 26 Maret 2024 14:01 Wib
Sejumlah pemain sakit, STY: Persiapan timnas Indonesia terhambat
Senin, 25 Maret 2024 16:29 Wib
Dinas Kesehatan Bantul mengimbau jaga kecukupan air minum selama Ramadhan
Senin, 18 Maret 2024 11:06 Wib
UAA Yogyakarta menyiapkan lulusan sarjana kompeten bidang rumah sakit
Minggu, 3 Maret 2024 16:53 Wib
44 petugas ad hoc Pemilu 2024 meninggal dan sakit peroleh santunan
Selasa, 27 Februari 2024 14:54 Wib
Anak sakit selesma sembuh sendiri dalam 7-10 hari, ungkap dokter
Rabu, 21 Februari 2024 6:48 Wib
RSPPN rumah sakit militer terbesar di Indonesia, ungkap Prabowo
Senin, 19 Februari 2024 12:50 Wib
57 petugas pemilu meninggal per 17 Februari 2024
Minggu, 18 Februari 2024 12:32 Wib