Kapolres Sleman : banyak salon menyimpang dari perizinan

id salon

Sleman (Antara Jogja) - Kapolres Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ajun Komisaris Besar Polisi Ihsan Amin menilai banyak salon di wilayah setempat menyimpang dari perizinan dan dicurigai sebagai tempat transaksi prostitusi.

"Ditengarai sejumlah salon di Sleman menyimpang dari perizinan yang ada. Indikasinya beberapa salon tidak ada gunting rambut sama sekali, yang ada justru banyak alat kontrasepsi," kata Ihsan Amin, Sabtu.

Menurut dia, dalam razia yang dilakukan pada tiga hari terakhir ini di sejumlah salon dan spa, justru menemukan puluhan kondom.

"Ada juga yang berupaya untuk mengelabui petugas, salah satu salon berkedok kedai kopi," katanya.

Ia mengatakan, meski tidak menemukan lelaki hidung belang di dalamnya, namun temuan itu mengindikasikan salon memberikan layanan plus atau acap disebut salon plus.

"Belasan terapis dan kapster salon yang terjaring razia, kemudian dibawa ke Mapolres Sleman untuk didata dan diberi pengarahan. Sementara para pemilik salon langsung dikenakan tindak pidana ringan (tipiring)," katanya.

Ihsan Amin mengatakan, razia dilakukan petugas gabungan dari berbagai fungsi kesatuan.

"Petugas dibagi dalam beberapa tim untuk melakukan razia di tiga titik, yakni salon di Kecamatan Kalasan, Mlati dan Beran," katanya.

Ia mengatakan, selain salon, sasaran operasi adalah minuman keras (miras). Dalam razia tersbut disita lima botol ciu dan 100 botol kosong di rumah Ar, warga Seyegan, Sleman.

"Diduga, Ar sudah beberapa kali kedapatan menyimpan ciu dalam razia kepolisian," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024