Polres Gunung Kidul salurkan bantuan air bersih

id air bersih

Polres Gunung Kidul salurkan bantuan air bersih

antre air bersih (foto Antara)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Satuan Lalu lintas Kepolisian Resor Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyalurkan bantuan air bersih bagi warga Desa Wunung Kecamatan Wonosari yang mengalami kekeringan.

Kanitdikyasa Satlantas Ipda Jarwanto di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan droping air tersebut adalah bentuk empati kepada masyarakat di pinggiran Kota Wonosari yang sedang dilanda bencana kekeringan.

"Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi ke-59 Satlantas. Untuk itu, sebagai bentuk aksi sosial, kami menyalurkan lima tangki air bersih atau sekitar 20 ribu liter," kqta Jarwanto.

Ia mengatakan bantuan ini diberikan untuk meringankan beban masyarakat yang dilanda kekeringan. "Kasihan masyarakat harus membeli air, maka dari itu kami memberikan air gratis," katanya.

Sementara itu, Kepala Dukuh Wunung Sutirah mengakui air bersih di wilayahnya pada musim kemarau ini sangat langka karena warga tidak memiliki sumur ataupun air dari PDAM.

"Bantuan dari pemda datang hanya dua pekan sekali. Itu saja hanya satu tangki atau 5.000 liter, sehingga banyak warga yang tidak mendapat jatah," katanya.

Dia mengatakan warga membeli air dari tangki swasta 5.000 liter seharga Rp70 ribu, bisa digunakan untuk dua minggu. "Kami harus membeli air dari pihak swasta," kata dia.

Ia mengatakan sebenarnya di daerahnya sudah terpasang jaringan pipa dan beberapa tandon, namun sampai sekarang tidak terisi air. "Sudah ada jaringan pipa tetapi sampai sekarang tidak ada air keluar, hanya angin," kata Sutirah.

Dia berharap Pemerintah Gunung Kidul memperhatikan nasib puluhan kepala keluarga (KK) yang berada di Dusun Wunung yang selama ini tidak mendapatkan air.

"Semoga pemerintah segera mengaliri air yang ada di pipa, sehingga masyarakat tidak lagi kekurangan air," katanya.

Sementara itu, warga lainnya Wahyudi mengatakan untuk menghemat air yang selama ini dibeli dari tangki swasta, warga mencuci pakaian di sebuah sumber mata air yang berada di Sungai Wunung.

"Kami harus berjalan sekitar satu kilometer untuk mencuci, agar air di rumah bisa dihemat," kata dia.

(KR-STR)