Pekanbaru (Antara Jogja) - Kabut asap pekat hasil dari kebakaran hutan dan lahan kembali menyelimuti sebagian besar wilayah Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru, sejak dini hari hingga siang setelah beberapa hari sempat hilang.
"Ini sudah sangat menganggu," kata Ardiawan (34), warga Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Selasa siang.
Pria yang keseharian berprofesi sebagai penjual jasa antar jemput barang menggunakan sepeda motor ini mengaku sangat mengkhawatirkan kabut asap akan berdampak pada kesehatannya.
"Masker kemarin entah kemana hilangnya, sekarang harus beli masker lagi karena asap mulai pekat," katanya.
Hasil pantauan, kabut asap dampak dari peristiwa kebakaran hutan dan lahan tersebut tampak menyelimuti berbagai kawasan Kota Pekanbaru.
Pada dini hari, kabut asap membuat jarak pandang kian terbatas karena bercampur dengan kabut embun.
Memasuki siang sekitar pukul 11.30 WIB, kabut asap masih terlihat hingga membatasi jarak pandang para pengendara.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyatakan pada Senin (22/9) sore sekitar pukul 17.00 WIB Satelit NOAA 18 mentedeksi sebanyak 78 titik panas (hotspot) di daratan Pulau Sumatera, sementara di Riau nihil.
Berbeda dengan Satelit Modis Terra dan Aqua di waktu yang sama, justru merekam kemunculan delapan titik panas, tersebar di sejumlah wilayah kabupaten/kota meliputi Indragiri Hilir (2 titik), Pelalawana (4), Rokan Hilir dan Bengkalis masing-masing satu titik.
Titik panas merupakan hasil pantauan satelit terkait indikasi peristiwa kebakaran hutan dan lahan penyebab polusi asap yang selama ini melanda Riau bahkan sejak 17 tahun terakhir (mulai 1997).
Pemerintah Provinsi Riau telah menyiapkan anggaran senilai Rp10 miliar untuk mengantisipasi bencana kabut asap tersebut.
"Namun anggaran itu baru daoat digunakan jika telah ada tujuh kabupaten/kota yang menyatakan siaga bencana kabut asap," kata Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Riau, Zaini Ismail.
(T.KR-FZR)
Berita Lainnya
BRIN beri solusi atasi krisis air akibat perubahan iklim
Kamis, 14 Maret 2024 8:09 Wib
Berawan, cuaca Indonesia
Minggu, 29 Oktober 2023 7:44 Wib
Kabut asap masih selimuti Indonesia
Jumat, 13 Oktober 2023 7:03 Wib
Kalteng tetapkan tanggap darurat karhutla
Jumat, 6 Oktober 2023 6:49 Wib
Hujan guyur Indonesia
Jumat, 6 Oktober 2023 5:58 Wib
BNPB modifikasi cuaca kurangi kabut asap
Selasa, 3 Oktober 2023 17:33 Wib
Pemerintah Indonesia membantah tudingan kabut asap melintas ke Malaysia
Senin, 2 Oktober 2023 15:28 Wib
Hujan guyur Indonesia
Kamis, 7 September 2023 8:30 Wib