Petani ikan di Sleman merugi karena kemarau

id petani ikan di sleman

Petani ikan di Sleman merugi karena kemarau

Ilustrasi (Foto Antara)

Sleman (Antara Jogja) - Musim kemarau dan kekeringan di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, juga merugikan petani ikan di wilayah setempat karena tidak dapat mengelola kolam ikan milik mereka.

"Akibat kemarau saat ini kami mengalami kerugian hingga jutaan rupiah, karena tidak ada air untuk kolam ikan yang kami kelola," kata petani ikan di Seyegan, Sleman, Suwarjo, Minggu.

Menurut dia, akibat kemarau tahun ini kolam-kolam menjadi kering dan dibiarkan kosong terbengkelai. "Biasanya jika pasokan air lancar, dan kolam tercukupi air kami bisa menabur benih ikan untuk pembesaran dengan keuntungan saat panen mencapai jutaan rupiah," katanya.

Ia mengatakan dengan menabur sekitar 2.000 ekor benih ikan nila, bawal atau lele maka saat panen bisa mendapatkan hasil ikan sekitar tiga setengah kuintal dengan kurun waktu tiga hingga empat bulan pemeliharaan.

"Sekarang jelas tidak mungkin kami menabur benih, karena kolam kosong tidak teraliri air," katanya.

Suwarjo mengatakan, akibat tidak adanya pasokan air karena mengeringnya saluran irigasi di wilayahnya.

"Kami hanya bisa menunggu datangnya hujan agar kolam dapat terisi air kembali," katanya.

Ia mengatakan, karena tidak bisa mengelola kolam, para petani ikan rata-rata kehilangan pendapatan antara Rp2 juta hingga Rp3 juta.

"Untuk mencukupi kebutuhan keluarga, sementara ini kami beralih profesi dengan bekerja buruh pertanian atau bangunan," katanya.

Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman Widi Sutikno mengatakan pada musim kemarau��ini atau pancaroba dimana air untuk pengairan kolam yang debitnya sangat terbatas atau berkurang, agar para petani ikan dapat memanfatkan air sebaik mungkin.

"Kolam perikanan supaya dapat memiih budidaya ikan yang tahan terhadap cuaca panas,��jangan sampai menebar bibit ikan yang terlalu banyak untuk menghindari kerugian apabila sulit mendapatkan air," katanya.

Ia mengatakan, untuk wilayah yang melimpah debit airnya, agar dapat meningkatkan produksi hasil ikan dan menambahkan lahan kosong yang belum dimanfaatkan untuk dijadikan lahan perikanan ataupun pertanian, sehingga menambah kesejahteraan petani," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024