Wushu DIY diharapkan mulai bina atlet sanda

id wushu diy diharapkan

Wushu DIY diharapkan mulai bina atlet sanda

Ilustrasi (Foto terp.umd.edu)

Jogja (Antara Jogja) - Pengurus Provinsi Wushu Daerah Istimewa Yogyakarta diharapkan mulai melakukan pembinaan atlet pada nomor sanda/sanshou atau tarung, karena selama ini lebih fokus pada nomor taolu atau jurus.

"Dengan demikian ke depan ada atlet nomor sanda berprestasi dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam wushu, selain nomor taolu juga diperlombakan nomor sanda," kata Wakil Ketua Umum III Pengurus Besar (PB) Wushu Indonesia (WI) Ngatino di Yogyakarta, Minggu.

Pada pelantikan Pengurus Provinsi (Pengprov) Wushu DIY masa bakti 2014-2017, ia mengatakan kepengurusan baru itu diharapkan lebih baik dari kepengurusan lama untuk membawa wushu DIY makin maju dan dapat diandalkan tidak hanya untuk Yogyakarta tetapi juga untuk bangsa dan negara.

Menurut dia, DIY saat ini mempunyai atlet yang berprestasi di tingkat Asia bahkan dunia, yakni Ivana Ardelia Irmanto. Dalam kepengurusan baru itu diharapkan bisa lahir Ivana-Ivana lain dari DIY.

"Pengprov Wushu DIY juga diharapkan mulai memikirkan berdirinya pengcab-pengcab untuk meringankan beban pengprov dalam menyeleksi atlet berbakat," katanya.

Wakil Ketua I KONI DIY Zaelani mengatakan kepengurusan wushu DIY yang baru diharapkan bisa bekerja dengan kompak. Dengan kepengurusan yang kompak, dan pengurusnya tidak berebut saling menonjolkan diri, maka tujuan utama dari organisasi dalam mewujudkan atlet berprestasi bisa terwujud.

Selain itu, meskipun wushu bukan merupakan jenis olahraga profesional, karena kalau profesional tidak boleh dibantu KONI, manajemen organisasinya diharapkan bisa bekerja secara profesional.

"Dengan demikian, harapan untuk memunculkan Ivana-Ivana lain yang bisa mengharumkan nama DIY dan Indonesia bisa terwujud," katanya.

Ketua Umum Pengprov Wushu DIY Muwardi Gunawan mengatakan dengan kepengurusan yang baru itu pihaknya berjanji akan membawa wushu DIY lebih bagus. Pihaknya sedang menyiapkan GOR yang representatif, tidak hanya untuk latihan para atlet tetapi juga bisa dipakai untuk kejuaraan.

"Dengan demikian para atlet akan lebih sering melakukan latih tanding, dan hal ini sangat penting untuk meningkatkan prestasi mereka," katanya.

Wakil Ketua Umum I Pengprov Wushu DIY Andi S mengatakan ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pembinaan atlet wushu, yakni masalah dana, masalah jadwal latihan dan sekolah atlet, dan masalah pelatih.

"DIY termasuk daerah yang sejak awal memiliki pelatih asing yang didatangkan dari Tiongkok. Namun, DIY hanya memiliki satu pelatih asing karena mahal," katanya.

Menurut dia, daerah-daerah lain setelah melihat keberhasilan DIY saat ini juga ikut-ikutan mendatangkan pelatih asing. Berhubung daerah di luar DIY itu mempunyai dana lebih banyak maka mereka bisa mendatangkan pelatih dari Tiongkok dengan jumlah lebih banyak.

"Untuk mengatasi masalah itu kami mempunyai program mengirimkan atlet ke Tiongkok dalam rangka berlatih, baik senior maupun junior," kata Andi.

Susunan kepengurusan Pengprov Wushu DIY 2014-2017 antara lain Ketua Umum Muwardi Gunawan, Wakil Ketua Umum I Andi S, Wakil Ketua Umum II Antonius Simon, Wakil Ketua Umum III Ellyn Subiyanti, dan Sekretaris Umum Bambang Kartika.

(B015)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024