Presiden :demokrasi Indonesia masih hadapi tantangan

id presiden sby demokrasi

Presiden :demokrasi Indonesia masih hadapi tantangan

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (Foto ANTARA)

Kyoto (Antara Jogja) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa demokrasi Indonesia masih menghadapi tantangan meskipun saat ini makin berkembang setelah reformasi 1998.

"Tentu kita masih banyak masalah yang kita hadapi, masalah ini akan terus dibenahi oleh pemerintahan selanjutnya, dalam 10 tahun terakhir demokrasi semakin kuat. Demikian juga, ekonomi kuat dan bidang lainnya," kata Presiden saat menyampaikan pidato dalam pengukuhan Doktor Honoris Causa dari Universitas Ritsumeikan, Kyoto, Jepang, Senin siang waktu Jepang.

Kepala Negara mengatakan, dalam 10 tahun terakhir, demokrasi di Indonesia terus berkembang dengan berbagai masalah yang ada. Kendati demikian, ekspektasi masyarakat untuk terus mendorong demokrasi berkembang sangat besar.

"Di sini perlu dicatat bahwa demokrasi Indonesia tumbuh dari dalam negeri karena masyarakat ingin mencapai dan mendorong kemajuan demokarasi, ini tidak mudah. Masyarakat terus percaya dan demokrasi bukan proses yang segera selesai, melainkan terus berkembang," katanya.

Dalam kesempatan itu Presiden juga sempat menyinggung kekecewaannya atas keputusan parlemen Indonesia dalam sebuah langkah yang kontroversial memutuskan untuk menyetujui RUU Pilkada.

"Saya merasa kecewa parlemen Indonesia dengan langkah kontrovesi, menghentikan pemilihan langsung untuk pemerintahan daerah. Saya tidak setuju dengan pandangan ini, kita tetap memilih langsung pemilihan langsung dengan mengurangi ekses yang ada, saya akan terus memperjuangkan pemilihan kepala daerah langsung," tegas Presiden.

Presiden dalam pidato pengukuhannya mengemukakan sejumlah pertanyaan mengenai apakah demokrasi bisa berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi, apakah demokrasi bisa berjalan seiring dengan Islam, dan sejumlah pertanyaan lain yang ada di benaknya saat melangkah menjadi Presiden Indonesia pada tahun 2004 mulai terjawab.

"Demokrasi kami terus stabil dan semakin matang. Tidak ada titik balik dalam demokrasi kita dan tidak pernah ada kudeta militer dalam politik Indonesia. Demokrasi juga mendorong Indonesia semakin demokratis. Kita terus menunjukkan (kemajuan itu, red.), kami meningkatkan HAM, dan dalam 10 tahun terakhir tidak ada pelanggaran HAM di Indonesia. Apakah demokrasi bisa memisahkan kita? Ternyata malah mempersatukan dan ekonomi kami terus menguat," tegasnya.

(P008*G003)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024