Bantul (Antara Jogja) - Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa, mendorong pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di daerah ini meningkatkan inovasi pada bidang pangan lokal guna menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015.
"Misalnya ketela nilainya akan bertambah ketika dibuat jadi kue, akan tetapi masyarakat masih banyak yang belum dapat melakukan inovasi itu," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKPPP) Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Senin.
Menurut dia, salah satu kelemahan dalam pengembangan pangan lokal adalah soal inovasi, padahal nilai pangan lokal akan semakin bertambah dan mampu bersaing dengan produk-produk lain dari luar daerah bahkan luar negeri ketika diolah menjadi jenis makanan lain.
Oleh sebab itu, melalui seminar penguatan pangan lokal menghadapi MEA ini diharapkan masyarakat pelaku usaha maupun pemerintah di Bantul melakukan berbagai persiapan, salah satunya dengan inovasi pangan lokal yang ke depannya dapat dipasarkan di tingkat internasional.
"UMKM binaan kami yang bergerak pada produk pangan lokal jumlahnya mencapai sekitar 200 sampai 300 UMKM, namun demikian masih banyak UMKM yang belum tersentuh program maupun pendampingan dari pemerintah," kata Pulung Haryadi.
Menurut dia, pascapenandatanganan kerjasama antara Indonesia dengan ASEAN maka perlu peningkatan kapasitas dengan UMKM khususnya produk pangan lokal, apalagi pihaknya menyadari kapasitas pelaku industri UMKM terus dilakukan pembinaan agar produknya mampu bersaing.
Ia juga berharap UMKM sadar akan kemasan, branding dan beberapa unsur lainnya, mengingat hal itu penting guna menghadapi tantangan era perdagangan bebas nanti, sehingga sejak MEA diberlakukan paling tidak UMKM Bantul bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Pada seminar penguatan lokal kali ini, Pemkab Bantul juga akan fokus untuk mempersiapkan minuman tradisional `wedhang uwuh` agar dapat bersaing di pasar international, karena `wedhang uwuh` sendiri memiliki potensi yang tinggi untuk dipasarkan ke berbagai negara.
"Sudah ada beberapa produsen `wedhang uwuh` yang bisa mengemas dengan menarik, akan tetapi masih banyak yang belum bisa mengemasnya dengan baik, makanya kami ingin membantu dalam hal pengemasan ini agar lebih menarik, agar bisa mendunia," kata Pulung Haryadi.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Kemenko Marves-PLN EPI tingkatkan ekosistem biomassa di Indonesia
Minggu, 24 Maret 2024 20:02 Wib
Pelatihan vokasi berkualitas tingkatkan SDM unggul
Sabtu, 23 Maret 2024 11:31 Wib
KJRI Jeddah percayakan Unesa tingkatkan model kurikulum sekolah urban
Senin, 18 Maret 2024 14:55 Wib
Bupati minta waspadai cuaca ekstrem di Bantul
Minggu, 17 Maret 2024 12:45 Wib
Sekolah Adiwiyata edukasi peduli lingkungan
Minggu, 17 Maret 2024 7:23 Wib
BSKDN Kemendagri-Universitas Inha Korsel tingkatkan kualitas publik
Kamis, 14 Maret 2024 6:24 Wib
Mahasiswa UNY mengembangkan game tingkatkan kesadaran berlalulintas
Rabu, 13 Maret 2024 23:54 Wib
Indonesia-Korsel tingkatkan kualitas SDM industri
Minggu, 10 Maret 2024 8:40 Wib