Tiga KA Ekonomi Yogyakarta tidak peroleh PSO

id tiga ka ekonomi

Tiga KA Ekonomi Yogyakarta tidak peroleh PSO

Penumpang kereta api ekonomi (Foto Antara/Wahyu Putro)

Jogja (Antara Jogja) - Kereta api ekonomi jarak jauh dan jarak sedang tidak akan lagi memperoleh "public service obligation" sebagai subsidi mulai 1 Januari 2015, termasuk tiga kereta api ekonomi di Daerah Operasi VI Yogyakarta.

"Tiga kereta api ekonomi di Daerah Operasi VI Yogyakarta yang tidak memperoleh `public service obligation` (PSO) tersebut adalah KA Progo, Bengawan dan Sri Tanjung," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Bambang Setiyo Prayitno di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, tiga kereta api ekonomi jarak jauh tersebut akan memberlakukan tarif keekonomian, namun besaran tarif yang akan diberlakukan masih dalam pembahasan.

Tiket untuk ketiga kereta ekomoni keberangkatan 1 Januari 2015 tersebut sudah bisa dipesan sekitar tiga hari mendatang.

Hingga akhir 2014, harga tiket untuk ketiga kereta api ekonomi jarak jauh tersebut adalah Rp50 ribu. KA Bengawan melayani rute Purwosari-Tanjung Priok, Progo melayani rute Lempuyangan-Pasar Senen dan Sri Tanjung melayani relasi Lempuyangan-Banyuwangi. Seluruh kereta tersebut sudah dilengkapi dengan pendingin ruangan.

"Meskipun diberlakukan tarif keekonomian mulai tahun depan, namun juga berlaku tarif parsial yaitu membayar tiket sesuai jarak yang ditempuh," katanya.

PSO yang semula digunakan untuk mensubsidi tiket kereta ekonomi jarak jauh dan sedang tersebut akan dialihkan ke kereta lokal dan komuter.

Kebijakan tersebut ditempuh agar subsidi dari pemerintah tepat sasaran karena pengguna kereta lokal atau komuter pada umumnya adalah pekerja atau pelaju yang jumlahnya cukup banyak.

Pengalihan subsidi ke kereta lokasl tersebut tidak akan selalu diberikan dalam bentuk penurunan tarif, tetapi bisa diberikan dalam bentuk lain seperti penambahan frekuensi perjalanan kereta, jumlah tempat duduk dan penambahan fasilitas.

Sejumlah kereta komuter lokal di Daerah Operasi VI Yogyakarta di antaranya adalah Prambanan Ekspres relasi Solo-Yogyakarta-Kutoarjo dengan harga tiket Rp6.000, dan KA Sriwedari AC relasi Yogyakarta-Solo dengan tarif Rp10.000 serta KA Kalijaga relasi Purwosari-Semarang Poncol dengan tarif Rp10.000.

Sementara itu, menjelang Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada Minggu (5/10), pemesanan tiket kereta api dari Daop VI dengan tujuan Jakarta, Bandung, Surabaya dan Semarang belum ada peningkatan signifikan.

"Tiket masih tersisa cukup banyak, hanya saja pada tanggal-tanggal tertentu seperti Minggu (5/10) atau Senin (6/10) ada yang sudah habis terjual," katanya.

Tiket KA Taksaka Pagi untuk keberangkatan Senin (6/10) hanya tersisa 45 tempat duduk, namun untuk Argo Lawu sudah habis terjual untuk keberangkatan Minggu (5/10) dan Senin (6/10), begitu pula untuk Argo Dwipangga dan KA Senja Utama Solo.

Tiket KA Progo, Bogowonto dan Gajah Wong untuk keberangkatan Minggu (5/10) dan Senin (6/10) pun rata-rata sudah habis dipesan, begitu pula KA Sancaka Sore keberangkatan pada hari yang sama juga habis terjual.

Namun untuk kereta tujuan Bandung dan Malang masih menyisakan tiket yang cukup banyak, kecuali KA Sri Tanjung tujuan Banyuwangi untuk keberangkatan pada Jumat (3/10) sudah habis terjual. (E013)

Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024