UMKM di Kulon Progo tumbuh 1,34 persen

Kulon Progo (Antara Jogja) - Usaha mikro, kecil dan menengah di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami pertumbuhan 1,34 persen atau dari 106.127 menjadi 107.000 unit usaha.

Kepala Dinas UMKM dan Koperasi Kulon Progo Sri Harmintarti di Kulon Progo, Kamis, mengatakan pihaknya terus mendorong masyarakat untuk berwirausaha sesuai potensi lokal untuk meningkatkan pendapatan.

"Pertumbuhan UMKM, khususnya usaha mikro dan kecil di Kulon Progo cukup membanggakan. Namun demikian, kami terus melakukan pendampingan dan pengawasan supaya usahanya terus berkembang," kata Sri Harmintarti.

Ia mengatakan UMKM yang berkembang yakni usaha batik dan usaha makananan ringan seperti keripik singkong, wingko dan kuliner. Kecamatan yang paling berkembang UMKM yakni Wates. Sebab, di Wates ada kampus, alun-alun dan pusat pabrik.

"Kami juga mendorong pertumbuhan UMKM di kawasan wisata, seperti di Waduk Sermo, Suroloyo dan Gua Kiskenda. Kami berharap, objek wisata lebih ramai dan pendapatan masyarakat di sekitarnya meningkat," kata Sri Harmintarti.

Dia mengatakan pihaknya juga bersinergi dengan pihak ketiga dalam pendampingan pelaku UMKM. Misalnya, di Suroloyo Kecamatan Samigaluh Dinas UMKM dan Koperasi bersinergi dengan Universitas Janabadra Yogyakarta, Kecamatan Girimulyo dengan UGM, dan Nanggulan bekerjasama dengan PT SGM.

"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Sebab, jumlah pendamping dan PNS di Dinas UMKM dan Koperasi sangat terbatas. Untuk itu, kami melakukan kerjasama dengan berbagai pihak," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan UMKM yang melaksanakan kemitraan terealisasi sebanyak 512 dari target RPJMD sebanyak 350 kelompok UMKM atau melebihi target 46,29 persen.

"Peningkatan kualitas modal kelompok UMKM dengan target RPJMD Rp8 miliar terealisasi sebesar 20,3 miliar atau melebihi target 154,75 persen," kata dia.
(KR-STR)