Bantul terjunkan 150 petugas pantau penyembelihan kurban

id bantul terjunkan 150 petugas

Bantul terjunkan 150 petugas pantau penyembelihan kurban

Ilustrasi (Foto Antara)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menerjunkan sekitar 150 petugas kesehatan hewan gabungan untuk memantau penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha 1435 Hijriah di wilayah ini.

"Petugas gabungan dari dinas dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut akan menyebar di sekitar 1.700 lokasi penyembelihan hewan kurban se-Bantul," kata Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Agus Rahmat Susanto, Kamis.

Menurut dia, masing-masing desa yang berjumlah 75 desa akan dipantau antara dua sampai tiga petugas, pantauan penyembelihan hewan kurban meliputi pemeriksaan daging dan jeroan untuk mencegah daging atau jeroan berpenyakit dikonsumsi manusia.

"Kami fokus pada kewaspadaan penyakit cacing hati pada hewan kurban terutama sapi. Sebab, berdasarkan pengalaman tahun lalu (Idul Adha 1434 H) masih ditemukan adanya sapi yang berpenyakit cacing hati sebanyak 50 ekor," kata Agus.

Ia mengatakan, penyakit cacing hati pada sapi bisa dideteksi dengan pemeriksaan tinja atau kotoran saat masih dalam keadaan hidup, atau pemeriksaan organ hati secara langsung usai hewan kurban tersebut disembelih.

"Ciri-ciri hati sapi yang berpenyakit terlihat tidak kenyal, berpasir, tidak halus, terdapat cacing dan berwarna merah kekuningan, dan ketika diiris saluran-saluran di dalamnya tidak bersih," katanya.

Menurut dia, pihaknya akan memprioritaskan pantauan di lingkungan sekitar Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Piyungan mengingat di wilayah tersebut rawan penyebaran sapi pemakan sampah yang dagingnya tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi.

Sementara itu, kata dia berkaitan dengan persiapan menghadapi hari raya Idul Adha ini, sejak beberapa hari terakhir, petugas juga sudah memantau tempat-tempat penjualan dan penampungan hewan kurban untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

"Dari hasil pantauan, tidak ditemukan adanya penyakit menular, melainkan hanya ada beberapa hewan kurban yang belum layak kemudian kami minta untuk dipelihara terlebih dulu sampai memenuhi syarat," katanya.

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024