Butuh 1000 kamera jebak survei populasi harimau

id butuh 1000 kamera

Butuh 1000 kamera jebak survei populasi harimau

harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) (antaranews.com)

Pekanbaru (Antara Jogja) - Dengan luas area 136.000 hektare (ha) WWF Indonesia memperkirakan butuh 1000 kamera jebak (camera trap) untuk menyelesaikan survei populasi harimau sumatera di Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling, Kabupaten Kampar, Riau.  

"Kita ada 100 kamera dipasang di 30 titik. Idealnya 10 kali lipat dari itu untuk Rimbang Baling," kata species specialist WWF-Indonesia Sunarto di Pekanbaru, Jumat.

Ia mengatakan pemasangan kamera jebak secara spesifik untuk mengetahui populai harimau sumatera atau Panthera tigris sumatrae di kawasan Rimbang Baling. Kamera jebak dalam tiga bulan biasanya akan  dipindahkan ke titik-titik berbeda.

"Untuk pasang kamera ini di titik remote tertentu bisa makan waktu dua minggu perjalanan. Makanya paling tidak tiga bulan camera trap dipasang di sana," ujar dia.

Tidak mudak melakukan survei populasi harimau sumatera di Bukit Rimbang Bukit Baling dengan menggunakan kamera jebak mengingat areal yang luas dan medan yang berat. Jika dibandingkan dengan mensurvei populasi Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon jelas berbeda, karena jalur jelajah harimau sulit ditebak.

Sunarto menyebutkan angka estimasi 15 individu harimau sumatera hidup di Rimbang Baling. Meski demikian, daerah di sekitar suaka margasatwa yang kini menjadi hutan acacia masih berpotensi ditinggali raja rimba.

"Tahun 2000 daerah sekitar hutan (perkebunan) sawit masih ditinggali (harimau sumatera)," katanya.

Sementara itu, anggota tim riset harimau WWF-Indonesia Febri A Widodo mengatakan kamera jebak yang dipasang timnya berhasil menangkap gamppbar harimau di Rimbang Baling sekitar dua bulan lalu.

Video jebak (video trap) yang dipasang tim riset WWF pun, ia mengatakan pernah merekam gambar satu individu harimau sumatera betina bersama dua anaknya. Satwa liar lain yang juga terekam kamera jebak seperti tapir, kucing hutan, rusa.
(V002)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024