Indonesia siap ekspor ikan pompano

id ikan

Indonesia siap ekspor ikan pompano

ilustrasi (foto antaranews.com)

Bogor (Antara Jogja) - Indonesia siap mengekspor komoditas ikan pompano (Trachinotus blochii) atau dikenal dengan ikan bawal bintang setelah berhasil dibudidayakan.

"Pasar Korea Selatan sudah meminta untuk bisa dapat dikirimkan ikan pompano dalam jumlah besar. Kami bisa menyiapkan permintaan 25 ton per bulan," kata Arie Prabawa dari Divisi Marketing PT Suri Tani Pemuka (Group JAPFA), di sela-sela final lomba "Inovator Pengembangan Produk Perikanan" yang diselenggarakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Kampus IPB Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Suri Tani Pemuka adalah perusahaan yang pertama berinisiatif mengembangkan budi daya jenis ikan tersebut di Indonesia dengan "hatchery" (pembenihan) dan  pembesaran (keramba) di Bali dan Banyuwangi, Jawa Timur.

Ia menjelaskan bahwa pompano --yang di Jepang dikenal sebagai "Marukoban" (bawal Jepang-- merupakan ikan introduksi dari Taiwan dan merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai prospek cukup baik dengan harga pasar cukup tinggi).

Pompano adalah jenis ikan yang memiliki kandungan omega 3, yaitu asam lemak esensial yang terdiri atas Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA), yang sangat dibutuhkan tubuh manusia, khususnya anak-anak yang sedang mengalami masa perkembangan, mencapai 2.950 miligram atau tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan produk ikan lain seperti tuna maupun salmon, daging sapi dan ayam.

Kandungan mineral ikan pompano mencapai 18,2 miligram atau mencapai enam kali lebih tinggi dibanding kandungan ikan tuna atau daging lainnya.

"Ikan pompano ini merupakan ikan yang berasal dari budi daya laut, bukan dari hasil penangkapan sehingga lebih terjamin kelestariannya dan keamanan sumbernya (traceability)," katanya.

Hasil budi daya di dalam negeri, katanya, memberikan kesempatan untuk menghemat devisa negara dibandingkan ikan impor yang didatangkan dari luar negeri.

"Dengan mengonsumsi ikan pompano ini sekaligus ikut mendukung Gerakan Makan Ikan (Gemarikan) yang dicanangkan pemerintah," katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa pompano adalah jenis ikan yang mempunyai prospek cukup baik dengan harga pasar cukup tinggi.

Harga pasaran di dalam negeri siap konsumsi, katanya, berkisar Rp100.000-Rp 150.000/kg atau justru lebih tinggi ketimbang harga ekspor yang kisarannya Rp40.000-Rp 60.000/kg.

Sementara itu, Balai Budi Daya Air Payau (BBAP) Situbondo, Jatim melansir bahwa ikan pompano merupakan spesies baru yang dikembangkan sejak tahun 2005 untuk dibudidayakan, dan berhasil diproduksi pada tahun 2007 dari induk yang berasal dari Taiwan.

Dengan hadirnya ikan pompano ini diharapkan mampu menjadi komoditas alternatif dalam memenuhi kebutuhan benih maupun konsumsi ikan di pasar dunia. Ikan ini menjanjikan prospek yang bagus, mudah dibudidayakan di peraiaran laut tropis, tidak kanibal, mudah beradaptasi dengan lingkungan, harga jual yang tinggi, serta memiliki masa produksi yang relatif cepat.

BBAP Situbondo tidak hanya telah berhasil memijahkan dan memproduksi benih ikan ini, namun tim perekayasa di balai itu juga melakukan perekayasaan pada pemeliharaan benih dengan dihasilkannya ikan pompano yang dapat hidup dengan baik di perairan payau dan air tawar.

Balai tersebut menyatakan benih pompano air laut, payau dan tawar siap untuk mengisi keramba, tambak dan kolam-kolam masyarakat di daerah minapolitan.

A035
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024