BPBD Bantul waspadai perbukitan Piyungan rawan longsor

id BPBD Bantul

BPBD Bantul waspadai perbukitan Piyungan rawan longsor

Ilustrasi tanah longsor (Foto Antara/Wahyu Putro)

Bantul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mewaspadai kawasan perbukitan Hargodumilah, Desa Srimartani Piyungan atau dikenal Bukit Bintang karena rawan longsor saat musim hujan dengan intensitas tinggi.

"Di sana (Bukit Bintang) tanahnya labil, unsur tanahnya sebagian merupakan lempung, sehingga tidak terlalu kuat, terlebih ketika hujan turun," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto di Bantul, Senin.

Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau warga yang tinggal di sekitar kawasan Bukit Bintang mewaspadai bencana tersebut, termasuk pemilik bangunan yang berada di kawasan tersebut, mengingat di sekitarnya terdapat jalan raya yang menghubungkan Kabupaten Gunung Kidul.

Berdasarkan pengamatannya, banyak pemanfaatan lahan di kawasan Bukit Bintang tersebut tidak sesuai peruntukannya, termasuk desain bangunan tidak sesuai dengan bangunan yang berada di daerah rawan bencana tanah longsor.

Padahal, kata dia, untuk kondisi jalan, lama-kelamaan dipastikan akan terpengaruh dengan ribuan kendaraan tonase besar yang melintas di jalur itu, sehingga dikhawatirkan jika terjadi hal yang tidak diinginkan akan berdampak pada pengguna kawasan tersebut.

"Untuk antisipasinya kami akan melakukan koordinasi lintas instansi, karena yang kami khawatirkan kalau terjadi hujan," katanya.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang diterima dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, musim hujan tahun ini diperkirakan mulai terjadi pada November mendatang atau setelah berakhirnya musim kemarau.

Adapun selama musim kemarau ini, pihaknya juga sudah melakukan droping air hingga ratusan tangki di beberapa wilayah di Bantul rawan kekeringan, di antaranya Kecamatan Piyungan, Imogiri dan sebagian Kecamatan Pandak dan Kasihan.

(KR-HRI)