Peternak diimbau waspadai H5N1 jelang musim hujan

id flu burung

Peternak diimbau waspadai H5N1 jelang musim hujan

ilustrasi (foto antaranews.com)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Unit Pengendalian Penyakit Avian Influenza Daerah Istimewa Yogyakarta  mengimbau masyarakat khususnya peternak unggas di daerah setempat melakukan upaya antisipasi penyebaran virus H5N1 atau flu burung menjelang musim hujan.

Kepala Unit Pengendalian Penyakit Avian Influenza DIY, Tri Wahana Adiwijaya di Yogyakarta, Selasa, mengatakan penyebaran virus flu burung memiliki intensitas lebih cepat saat cuaca mendung dan cenderung lembab.

"Kondisi lembab dan becek pada musim penghujan seringkali dijadikan media bagi virus maupun bakteri untuk berkembangbiak," kata dia.

Menurut dia, langkah antisipasi dapat dilakukan misalnya harus mendapat perlindungan fisik berupa pembersihan kandang, pemberian pakan yang lebih baik, serta disinfeksi secara mandiri.

Kandang unggas, kata dia, harus dikontrol kebersihannya secara intensif karena upaya perlindungan unggas dengan pengandangan justru akan menimbulkan sarang penyakit apabila dibiarkan lembab dan tidak bersih.

"Selain dengan disinfektan dari Dinas Pertanian, masyarakat juga dapat melakukan disinfeksi secara mandiri, misalnya menyemprot kandang dengan air detergen," kata dia.

Upaya antisipasi itu, kata dia, sebaiknya dimulai sebelum tiba masa pancaroba. Perubahan cuaca secara tidak menentu pada masa pancaroba, juga mendorong perkembangbiakan virus itu, selain juga mempengaruhi kesehatan unggas.

Selain itu, dia mengingatkan bahwa potensi penularan virus flu burung terhadap manusia juga mudah terjadi karena flu burung tergolong "zoonosis" atau penyakit yang mudah ditularkan dari hewan ke manusia atau

sebaliknya.

Sementara itu, ia mengakui jumlah kasus flu burung hingga Oktober 2014 terus mengalami penurunan. Sejak Januari - September 2014 terakumulasi 44 laporan kasus, sementara pada Oktober bertambah 12 laporan.

Jumlah kasus tersebut jauh menurun dibanding pada Oktober 2013, yang jumlahnya mencapai 130 kasus flu burung pada unggas.

"Tahun lalu jumlah kasus tinggi karena fluktuasi cuaca memasuki pancaroba juga tinggi. Sementara pada musim panas tahun ini cenderung lebih lama, perubahan cuaca juga tidak signifikan," kata dia.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memperkirakan awal musim hujan di DIY akan jatuh pada awal November 2014.

(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024