Bogor (Antara Jogja) - Komisi Nasional Pengendalian Tembakau menyosialisasikan bahaya merokok di kalangan pelajar melalui ajang Turnamen Bola Tangan, di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Anggota Komnas Bidang Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Komnas Pengendalian Tembakau Fuad Baraja mengatakan, pelajar merupakan target industri rokok untuk menjaring perokok-perokok baru.
"Maka itu banyak perusahaan rokok yang gencar mendanai kegiatan pelajar, karena pelajar atau generasi muda tersebut adalah pasar besar mereka," kata Fuad.
Ia mengatakan merokok di kalangan pelajar cukup tinggi, berdasarkan data dari Kesehatan Nasional usia perokok tertinggi dari 15 tahun hingga 19 tahun.
Menurut dia, tantangan masalah tembakau banyak dan tidak cukup hanya dengan penyuluhan saja. Diperlukan jaringan untuk dapat menyelesaikan persoalan tembakau.
"Komnas mengupayakan masyarakat sehat, memberikan perlindungan hukum kepada masyarakat. Memang belum maksimal, tetapi kita terus melakukan gerakan, salah satunya lewat kegiatan olah raga ini," kata Fuad.
Ia menambahkan Komnas Pengendalian Tembakau berupaya agar kegiatan pelajar tanpa iklan rokok, akan tetapi belum semua kegiatan dapat didanai oleh Komnas.
Ketua Pelaksana Bola Tangan Bogor Open Champion 2014 tingkat pelajar Herri Isnaini mengatakan, ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan. Turnamen diikuti 30 sekolah jenjang SD, SMP dan SMA dari Bogor dan Bandung.
"Kompetisi bertujuan untuk mencari bibit-bibit atlet bola tangan, sekaligus menyosialisasikan bahaya merokok di kalangan pelajar. Sesuai dengan tema kita "Handball keren tanpa rokok," kata Hari. (KR-LR)
Berita Lainnya
"Harm reduction", pendekatan kurangi kebiasaan merokok
Selasa, 16 April 2024 8:12 Wib
Ingin setop merokok di bulan Ramadhan, simak kiatnya
Minggu, 24 Maret 2024 11:19 Wib
Kurangi kebiasaan merokok dengan tembakau alternatif, ungkap pakar
Sabtu, 9 Maret 2024 0:52 Wib
Vape dan rokok miliki kandungan berbahaya sama
Kamis, 7 Maret 2024 10:06 Wib
Perokok pasif empat kali lipat berisiko kena kanker paru
Kamis, 29 Februari 2024 13:58 Wib
Waspadai sariawan lebih dari dua minggu bisa jadi gejala kanker
Kamis, 22 Februari 2024 14:20 Wib
Kurangi merokok, tembakau alternatif
Selasa, 20 Februari 2024 6:08 Wib
Tekan prevalensi merokok di Indonesia, tembakau alternatif
Selasa, 6 Februari 2024 5:49 Wib