Disbudpar Gunung Kidul capai retribusi Rp12,2 miliar

id pantai baron

Disbudpar Gunung Kidul capai retribusi Rp12,2 miliar

Pantai Baron Kabupaten Gunung Kidul dipadati pengunjung (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mampu mencapai target retribusi pariwisata sebesar Rp12,2 miliar atau 157 persen hingga pertengahan Oktober.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Gunung Kidul, Saryanto di Gunung Kidul, Senin, mengatakan target retribusi pariwisata hanya sebesar Rp7,6 miliar, sehingga dalam waktu dua bulan kedepan masih akan terus bertambah.

"Sisa waktu masih dua bulan lebih. Tentu saja PAD dari retribusi pariwisata yang akan kami capai, jauh lebih besar lagi. Apalagi nantinya ada libur natal dan tahun baru, tentu wisatawan akan membanjiri Gunung Kidul," kata Saryanto.

Hanya saja, kata dia, dibalik terus membanjirnya ribuan wisatawan ke Gunung Kidul, secara langsung menjadi tantangan pemkab, khususnya Disbudpar Gunung Kidul dalam meningkatan pelayanan.

"Kami dituntut untuk terus mengembangkan objek wisata. Jangan sampai wisatawan datang sekali sudah jera, makanya berbagai penataan terus kami lakukan," katanya.

Salah satu masalah yang banyak dikeluhkan wisatawan, menyangkut jalan menuju objek wisata yang masih sempit, sebagaimana menuju kawasan Pantai Baron, Kukup, Krakal, Pulang Syawal dan sekitarnya.

"Terus terang, kami menerima banyak keluhan itu. Makanya, kami juga bekerjasama dengan DPU untuk mengatasi masalah ini. Kedepan, tidak lama lagi sarana jalan bisa dibenahi agar tidak terlalu merepotkan rombongan wisatawan yang membawa rombongan dengan bus-bus besar," kata dia.

Sementara itu, jumlah wisatawan pada libur 1 Suro, menurut Saryanto tercatat ada 31.478 wisatawan mengunjungi pantai dengan pemasukan retribusi wisata sebesar Rp 270,9 juta. Wisatawan yang terdata, diakui yang masuk kawasan wisata dengan membayar retribusi.

"Tetapi untuk wisatawan peziarah, belum ada laporan resmi jumlahnya. Sebab, mereka datang untuk ziarah, jadi tidak membayar retribusi. Sehingga kalau dihitung jumlah pendatang 1 Suro tentu lebih banyak lagi," katanya.

(KR-STR)