New York (Antara/AFP Jogja) - Harga minyak dunia turun kembali pada Kamis (Jumat pagi WIB) setelah dua hari mencatat keuntungan moderat, karena pasar tidak terpacu oleh pertumbuhan ekonomi AS di kuartal ketiga yang lebih kuat dari perkiraan.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, kehilangan 1,08 dolar AS menjadi 81,12 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, turun 88 sen menjadi menetap di 86,24 dolar AS per barel.
Harga tetap sedikit di atas posisi terendah multi-tahun pada pertengahan Oktober.
Pasar tidak menerima dorongan dari perkiraan resmi pertama pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal Juli-September, yang datang pada angka segar 3,5 persen, dibandingkan dengan ekspektasi hanya 3,0 persen.
Tetapi itu membantu dolar, yang ketika lebih kuat dapat membuat minyak mentah lebih mahal untuk pengguna mata uang lainnya.
Beberapa analis mengatakan mereka tidak memperkirakan kecepatan itu akan bertahan hingga melalui kuartal sekarang.
"Pertumbuhan ini akan berkurang oleh dolar AS yang meningkat dan pertumbuhan ekonomi yang buruk di luar AS," kata Doug Handler, kepala ekonom AS di IHS.
Daniel Ang, analis investasi pada Phillip Futures di Singapura, mengatakan investor juga mempertimbangkan laporan pasokan AS terbaru pada Rabu, yang menunjukkan cadangan minyak mentah naik 2,1 juta barel dalam pekan yang berakhir 24 Oktober.
Sementara kenaikan persediaan itu lebih kecil dari yang diperkirakan, masih menyoroti situasi kelebihan pasokan di Amerika Serikat, kata Ang.
A. Suhendar
Berita Lainnya
Konflik Iran-Israel picu kenaikan harga minyak dan emas
Rabu, 17 April 2024 19:31 Wib
Berpotensi naik, impor minyak mentah imbas konflik Iran-Israel
Selasa, 16 April 2024 17:54 Wib
Pemerintah waspadai kenaikan harga minyak efek konflik Iran-Israel
Selasa, 16 April 2024 5:31 Wib
Harga CPO melonjak dipengaruhi minyak nabati China dan AS
Sabtu, 30 Maret 2024 7:38 Wib
Pemerintah segera bayar utang "rafaksi" minyak goreng kepada pengusaha
Senin, 25 Maret 2024 16:25 Wib
HET minyak goreng ditahan selama Ramadhan
Rabu, 13 Maret 2024 18:51 Wib
Minyak sawit, ungkap BRIN, paling memungkinkan diolah jadi energi
Minggu, 3 Maret 2024 5:29 Wib
Belum memadai, produksi singkong Indonesia untuk energi, kata BRIN
Minggu, 3 Maret 2024 5:25 Wib