Disperindagkop Bantul menjamin stok BBM bersubsidi aman

id disperindagkop bantul menjamin

Disperindagkop Bantul menjamin stok BBM bersubsidi aman

Ilustrasi (Foto Istimewa)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjamin stok bahan bakar minyak bersubsidi jenis premium untuk wilayah ini masih aman dan mencukupi kebutuhan konsumen.

"Untuk stok premium kalau tidak ada lonjakan permintaan dan kondisinya masih sama seperti kemarin, untuk Bantul dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih aman sampai Desember 2014," kata Kepala Dinas Perindagkop Bantul, Sulistyanto, Jumat.

Dengan demikian, kata dia pihaknya mengimbau masyarakat konsumen BBM bersubsidi tidak perlu mengkhawatirkan akan kehabisan dan diharapkan mengkonsumsi bahan bakar bersubsidi tersebut secara wajar tanpa berlebihan.

Menurut dia, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya dari kuota yang diberikan Pertamina setahun rata-rata tidak sampai terserap seratus persen, melainkan sekitar 95 sampai 98 persen, dan sisanya untuk suplai kebutuhan DIY.

"Kuota Bantul selama setahun ini sebesar 124 ribu kiloliter, kondisi terakhir kami memang belum mengecek, namun saya perkirakan belum terserap sampai 80 persen, jadi secara nasional Bantul-DIY masih aman," kata Sulistyanto.

Sementara itu, mengenai kabar kenaikan BBM bersubsidi yang mulai berlaku pada 1 November ini, menurut dia belum dapat dipastikan karena pihaknya mengakui sampai kini belum mendapat informasi resmi dari otoritas terkait seperti PT Pertamina.

"Kabar ini sempat menyebabkan antrean kendaraan untuk pembelian BBM di SPBU agak panjang, makanya saya juga mengimbau SPBU agar menyiapkan stok yang cukup, supaya kalau ada permintaan masih mencukupi," katanya.

Ditanya mengenai kuota BBM bersubsidi jenis premium untuk Bantul pada 2015 nanti, ia mengatakan kemungkinan besar masih sama dengan tahun ini yakni sebanyak 124 ribu kiloliter premiun dan 28 ribu kiloliter untuk jenis solar.

"Kalau kami sebenarnya tiap tahun mengusulkan tambahan berdasarkan pertumbuhan jumlah kendaraan dan industri mikro, namun karena berdasarkan pagu (subsidi) dari pusat sama, makanya kuota masih dengan tahun ini," katanya.

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024