Wapres ingatkan risiko perekonomian muncul sewaktu-waktu

id wapres jusuf kalla

Wapres ingatkan risiko perekonomian muncul sewaktu-waktu

Foto Istimewa (dok istimewa)

Jakarta (Antara Jogja) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan kepada dunia usaha bahwa risiko perekonomian makro dan mikro bisa muncul sewaktu-waktu, sehingga pentingnya setiap regulasi harus diawasi dan dijalankan dengan benar serta terukur.

"Kita semua hidup dalam resiko termasuk dalam menjalankan pemerintahan sehingga tak ada yang 'zero risk'. Termasuk dalam keputusan menaikkan harga BBM, pemerintah siap ambil resiko tak populer," kata Jusuf Kalla saat membuka Risk and Governance Summit 2014 di Jakarta, Selasa.

Hadir dalam acara itu antara lain Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad, Direktur Utama Bank Mandiri Budi G. Sadikin, serta Ketua Dewan Audit OJK Ilya Avianti.

Wapres mengatakan sekalipun perekonomian memiliki resiko yang besar namun pemerintah telah menyiapkan sejumlah regulasi yang bertujuan untuk melindungi perekonomian nasional agar jika terjadi krisis tak lagi jatuh seperti tahun 1998.

Jusuf Kalla mengtakan krisis moneter tahun 1998 yang dimulai dari Thailand dan terus berimbas ke sejumlah negara, termasuk Indonesia, telah memberikan suatu pengalaman yang sangat berharga bagi Indonesia mengenai betapa pentingnya penguatan regulasi perekonomian di dalam negeri.

"Kita tentunya tak ingin lagi mengalami krisis di dalam negeri seandainya badai krisis moneter terjadi di dunia. Tentu saya harapan semua pihak bersama-sama ikut menjaga perekonomian dengan mematuhi setiap regulasi," kata wapres.

Saat ini, kata wapres mengingatkan, tak ada negara yang bisa bebas dari resiko perekonomian sekalipun negara tersebut dikategorikan negara maju.

Jusuf Kalla mencontohkan Amerika Serikat sebagai negara maju pun tak luput dari krisis sehingga nyaris alami kerugian besar yang dampaknya saat itu dikhawatirkan merembet ke negara di dunia.

Dikatakannya, perekonomian Indonesia saat ini sudah dalam posisi menanjak sehingga semua pihak harus hati-hati dalam menjalankan usaha, termasuk sektor perbankan, asuransi, serta lembaga keuangan.

"APBN sudah kita perbaiki dan akan membaik dan saat bersamaan akan buat kondisi perekonomian positif untuk membangun bangsa," kata Kalla. (A025)

Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024