Kerusakan hutan TNGM capai 1.242 hektare

id erupsi

Kerusakan hutan TNGM capai 1.242 hektare

Hutan di lereng Gunung Merapi (Foto jogja.antaranews.com)

Sleman (Antara) - Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat kerusakan hutan di Taman Nasional Gunung Merapi akibat erupsi maupun sebab lain saat ini mencapai 1.242 hektare atau 20,21 persen.

"Berbagai jenis keanekaragaman hayati di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) juga mengalami kerusakan," kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Daerah Istimewa Yogyakarta Sutarto saat kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) di TNGM Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Rabu.

Menurut dia, hingga saat ini pemulihan TNGM sudah mencapai 405 hektare dan terus diupayakan pemulihan.

"Dengan bantuan dari berbagai pihak tentunya pemulihan kawasan TNGM akan segera terwujud," katanya.

Sedangkan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan tertulis yang dibacakan asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan Didit Purwadi, mengatakan kerusakan hutan di Indonesia masih tergolong tinggi, untuk itu upaya rehabilitasi dan reforestrasi merupakan solusi yang harus dilakukan secara menyeluruh.�

"Upaya penyelamatan melalui reboisasi, konservasi air, konservasi tanah, dan penghijauan harus segera dilaksanakan, karena bumi telah mengalami ancaman `global warming` dampak dari perubahan iklim ekstrem," katanya.

Menurut dia, untuk itu penanaman pohon harus segera ditegakkan untuk memberikan keseimbangan, karena CO2 dapat diserap pohon.

"Selain itu pohon mampu menyuburkan tanah, dan juga menyimpan air, selain itu pohon juga memiliki nilai ekonomis," katanya.

Dalam kegiatan yang dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr Ir Siti Nurbaya Bakar tersebut dilaksanakan juga pemberian penghargaan dan juga pemberian bantuan.

Penghargaan tersebut diberikan atas kinerja dalam gerakan penanaman satu miliar pohon, penghargaan tersebut diberikan Kepada Bupati Gunung Kidul, pelaku usaha bidang kehutanan CV Sahabat Bambu, pelaku bidang nonkehutanan peduli lingkungan RM Pringsewu, pelaku usaha bidang kehutanan bermitra dengan rakyat peduli lingkungan CV Trisna Tani Jaya.

Penghargaan juga diberikan kepada perguruan tinggi peduli lingkungan Universitas Mercu Buana Yogyakarta, sekolah peduli lingkungan SD. Muhammadiyah Wirobrajan Yogyakarta, organisasi sosial peduli lingkungan Ponpes Amung Marta, instansi peduli lingkungan Pertamina Rewulu, dan kelompok tani peduli lingkungan KT wana tirta.

Selain itu Menteri LH dan Kehutanan juga menyampaikan bantuan kepada kelompok masyarakat Subur Makmur, Dawung Wukirsari Cangkringan berupa alat pengering bambu tujuh menit yang diciptakan oleh Ir Kasmujo.

(V001)
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024