BPBD Yogyakarta tambah peralatan siaga bencana

id bpbd yogyakarta tambah

BPBD Yogyakarta tambah peralatan siaga bencana

Sungai Code yang membelah Kota Yogyakarta (Foto antaranews.com)

Jogja (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta akan menambah peralatan siaga bencana yang akan digunakan untuk melengkapi peralatan siaga bencana yang berada di wilayah.

"Proses lelang pengadaan peralatan siaga bencana sudah berjalan dan dalam waktu dekat sudah akan ada pemenangnya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Agus Winarto di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, tambahan peralatan siaga bencana yang akan segera dimiliki BPBD Kota Yogyakarta di antaranya tali karmantel, mesin penyedot air, gergaji mesin dan carabiner.

Dana yang dianggarkan untuk pengadaan tambahan peralatan siaga bencana tersebut mencapai Rp760 juta.
"Pengadaan memang baru dilakukan menjelang akhir tahun anggaran karena peralatan tersebut biasanya bermanfaat untuk melakukan penanggulangan bencana saat musim hujan. Peralatan-peralatan tersebut juga mudah diperoleh, tidak perlu menunggu lama atau pesan," katanya.

Saat ini, masing-masing kecamatan di Kota Yogyakarta sudah memiliki peralatan siaga bencana meskipun jumlahnya masih terbatas, misalnya hanya memiliki satu unit mesin penyedot air atau satu unit gergaji mesin.

"Padahal, peralatan-peralatan itu sangat dibutuhkan di wilayah terutama wilayah yang kerap mengalami banjir atau luapan air sungai," katanya.

BPBD Kota Yogyakarta terus melengkapi peralatan penanggulangan bencana yang dimiliki. Sekitar dua bulan lalu, BPBD Kota Yogyakarta juga sudah melakukan pengadaan peralatan penanggulangan kebakaran, seperti satu set peralatan gunting hidaulis senilai Rp580 juta.

Selain luapan air sungai, potensi bencana yang mengancam Kota Yogyakarta saat musim hujan adalah genangan air, angin puting beliung dan tebing sungai yang longsor. "Ada empat sungai yang terus dipantau, dengan fokus pemantauan ada di Sungai Code karena potensi banjir lahar dingin akibat erupsi Gunung Merapi empat tahun lalu masih tetap menjadi ancaman utama," katanya.

(E013)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024