Pengusaha optimistis Gunung Kidul menjadi sentra mebel

id mebel

Pengusaha optimistis Gunung Kidul menjadi sentra mebel

Ilustrasi industri mebel (antarafoto.com)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Asosiasi pengusaha mebel Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, optimistis wilayah itu akan menjadi sentra industri mebel seiring meningkatnya kunjungan wisatawan.

Ketua Asosiasi Pengusaha Mebel Gunung Kidul (Apmeg) Satiman di Gunung Kidul, Selasa mengatakan pengusaha furnitur harus tetap menjaga kualitas agar mampu bersaing, bahkan mengalahkan industri mebel dari Jepara, Jawa Tengah.

"Selain meningkatkan produk juga kualitas manusianya," kata Satiman.

Ia mengatakan Gunung Kidul memiliki kelebihan dibandingkan daerah lain karena memiliki bahan baku yang cukup banyak.

"Beberapa tahun terakhir bisnis mebel di Jepara dan Klaten sudah mulai ditinggalkan pembeli. Hal ini menjadi peluang yang akan kami tangkap," kata dia.

Untuk mencapai peningkatan produk, Satiman mengaku akan berusaha mencegah keluarnya kayu jati dalam bentuk gelondongan. Kayu tersebut, harus diolah terlebih dahulu, sehingga memberikan nilai bagi pengusaha. Selama ini bahan baku kayu dari Gunung Kidul, 70 persennya dikirim keluar daerah, sisanya diolah di Gunung Kidul.

"Ke depan kami berharap bisa kebalikannya, sehingga nantinya diharapkan produk yang dihasilkan menjadi maksimal," katanya.

Ia berharap pemerintah daerah menyediakan showroom untuk memajang produk meubel di Gunung Kidul. Sehingga nantinya bisa untuk memajang produk dan meningkatkan penjualan.

"Pemerintah sebagai pembuat kebijakan harus bisa membuka pasar bagi para pelaku usaha furniture di Gunung Kidul," kata dia.

Sementara itu, Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi berharap pengusaha mampu meningkatkan inovasi dan melakukan kreasi supaya mampu bersaing dengan produk daerah lain.

"Hasil dari Gunung Kidul harus memiliki ciri khas yang berbeda dengan daerah lain," ujar Immawan.

Ia mengatakan pemerintah akan berusaha membuka pasar industri mebel. Namu demikian, dirinya berharap pengusaha lokal bisa memperluas jaringan.

"Jadi harus ada sinergi antara pengusaha dan pemerintah sehingga memudahkan pemasaran," katanya.

(KR-STR)