Jasa gilingan padi di Sleman naikkan tarif

id giling padi

Jasa gilingan padi di Sleman naikkan tarif

Penggilingan padi keliling (Foto antaranews.com)

Sleman (Antara Jogja) - Pengusaha jasa penggilingan padi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai menaikkan tarif ongkos penggilingan menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak terutama solar bersubsidi.

"Kenaikan ongkos jasa penggilingan padi ini untuk menutup biaya operasional mesin penggiling yang berbahan bakar solar," kata pengusaha jasa penggilingan padi di Dusun Muron, Maguwoharjo, Depok, Sleman Sumardi, Selasa.

Menurut dia, untuk jasa penggilingan gabah kering menjadi bekatul yang dibawa pulang oleh pemiliknya, ada kenaikan dari Rp350 per kilogram menjadi Rp500.

"Sedangkan penggilingan gabah kering menjadi beras juga naik dari Rp8.200 per kilogram menjadi Rp8.300," katanya.

Ia mengatakan, sejak kenaikan harga BBM bersibsidi, dirinya belum mengalami kendala dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar solar.

"Solar mudah didapat, dan para pelanggan yang umumnya adalah para petani juga bisa memaklumi kenaikan tarif giling gabah ini," katanya.

Sumardi mengatakan, dalam satu hari mesin giling padi miliknya mampu menggiling padi hingga tujuh kuintal.

"Namun saat setelah musim panen, biasanya sehari bisa mencapai 10 kuintal," katanya.

Sedangkan pengusaha jasa penggilingan keliling, Raharjo, mengatakan dirinya juga menaikkan tarif jasa penggilingan setelah ada kenaikan harga BBM jenis solar.

"Kenaikan jasa penggilingan rata-rata hanya Rp200 per kilogram, karena kami selain solar untuk operasional penggilingan, juga untuk operasional keliling kampung," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024