Bantul hapus anggaran pembangunan ruang pamer kerajinan

id bantul hapus anggaran

Bantul hapus anggaran pembangunan ruang pamer kerajinan

Kabupaten Bantul (Foto Istimewa)

Bantul (Antara Jogja) - DPRD Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama pemerintah setempat sepakat menghapus anggaran untuk pembangunan ruang pamer kerajinan di Desa Sidomulyo yang diusulkan pada 2015.

"Itu karena saat ini Bantul sedang mengalami defisit anggaran. Selain itu, pemkab bersama dewan sedang membuat skala prioritas agar program masyarakat bisa terlaksana pembangunannya," kata anggota Komisi C DPRD Bantul, Muhammad David, di Bantul, Kamis.

Menurut dia, anggaran pembangunan ruang pamer kerajinan di Desa Sidomulyo sebelumnya telah masuk dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) APBD 2015, namun setelah dirasionalisasi dengan berbagai pertimbangan kegiatan itu belum diprioritaskan.

Dengan demikian, kata dia, setelah melalui pembahasan dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bantul, pihaknya meniadakan anggaran sebesar Rp1,7 miliar yang sempat dimasukkan dalam RKA APBD Bantul tahun anggaran 2015.

Selain ruang pamer kerajina di Sidomulyo, kata dia pihaknya juga melakukan revisi anggaran untuk pembangunan rumah produksi mie des, kuliner tradisional khas Pundong Bantul dari yang diusulkan sebesar Rp1,5 miliar menjadi Rp500 juta.

Sementara itu, Kepala Desa Sidomulyo, Edi Murjito membenarkan bahwa sebelumnya ada rencana mendirikan ruang pamer kerajinan di daerahnya dengan ukuran 5 x 12 meter persegi dengan tipe dua lantai.

"Rencananya akan digunakan sebagai tempat `display` atau ruang pamer dari hasil kerajinan Desa Sidomulyo di Jalan Parangtritis, selain itu juga display hasil makanan kami, sini (Sidomulyo) kan sentra pisang," katanya.

Menurut dia, untuk pembangunan tersebut pihaknya mengajukan proposal ke Pemkab Bantul melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul, dan proposal mereka telah dimasukkan dalam RKA APBD 2015.

"Di Sidomulyo memang sudah memiliki semacam ruang pamer, namun masih berupa kios, saat ini digunakan oleh masyarakat sebagai toko kelontong, makanya ada rencana itu," katanya.

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024