Sekaten diharapkan miliki kedalaman makna spiritual

id pembukaan sekaten

Sekaten diharapkan miliki kedalaman makna spiritual

Paku Alam IX (Foto ANTARA Jogja/Noveradika)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Pasar Malam Perayaan Sekaten sebagai kegiatan rutin tahunan yang sudah menjadi bagian dari budaya Yogyakarta diharapkan tidak hanya menampilkan gebyar yang semarak saja, tetapi juga memiliki kedalaman makna spiritual.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam IX yang membacakan sambutan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X saat membuka Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) 2014 di Alun-Alun Utara Yogyakarta, Jumat.

"Sekaten adalah wahana dialog budaya untuk menumbuhkan kreativitas masyarakat, bukan sekadar gebyar tetapi harus memiliki kedalaman makna spiritual yang bermanfaat pada peningkatan ekonomi kerakyatan yang luas," katanya.

Ia menambahkan, perayaan Sekaten untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW telah menjadi bagian dari ciri keistimewaan Yogyakarta yang tidak bisa dilepaskan begitu saja.

"Meskipun surut akibat perkembangan di kalangan masyarakat, namun tradisi Sekaten masih terus eksis," katanya.

Pasar Malam Perayaan Sekaten 2014 akan digelar selama 37 hari hingga 3 Januari 2015. Pada tahun ini, panitia menampilkan pecut sebagai simbol Sekaten yang memiliki makna filosofis sebagai pencambuk keimanan agar senantiasa berada di rel yang lurus.

Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, Pasar Malam Perayaan Sekaten sudah menjadi satu kesatuan dalam budaya masyarakat yang mengandung aspek religi, budaya dan ekonomi.

Selain menampilkan stan yang menjual berbagai jenis barang dagangan, kuliner dan permainan, ditampilkan pula panggung kesenian sebagai ruang ekspresi seni dari masyarakat.

Hanya saja, lanjut Haryadi, pelaksanaan PMPS pada tahun ini sedikit berbeda dengan pelaksanaan pada tahun sebelumnya karena Alun-Alun Utara sebagai lokasi penyelenggaraan Sekaten masih dalam proses revitalisasi.

"Di beberapa lokasi masih ada pekerjaan revitalisasi yang harus diselesaikan sehingga dimungkinkan mengganggu kenyamanan pengunjung. Namun hal itu adalah proses yang harus dilalui," katanya.

Kegiatan revitalisasi di Alun-Alun Utara yang masih perlu diselesaikan adalah perbaikan trotoar yang mengelilingi alun-alun dan pembangunan pendopo di sekitar alun-alun.

Sementara itu, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan, aspek utama yang akan ditonjolkan dalam penyelenggaraan PMPS tahun ini adalah ketertiban dan kerapian.

"Kami belum menyentuh pada aspek keindahan, tetapi fokus pada ketertiban dan kerapian terlebih dulu. Seluruh pedagang yang menyewa stan harus menaati aturan-aturan khusus agar tidak merusak pekerjaan revitalisasi yang telah dilakukan," katanya.(E013)

(E013)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024