Pemerintah diharapkan dorong investor garap energi terbarukan

id pemerintah diharapkan dorong

Pemerintah diharapkan dorong investor garap energi terbarukan

Diskusi "Strategi Pengelolaan dan Bisnis Energi Masa Mendatang di Indonesia" di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (Foto:Antara/Aimmatul Choiriyah/14/ags)

Jogja (Antara Jogja) - Presiden Direktur PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi Ardiansyah mengatakan pemerintah perlu mendorong investor luar negeri menanamkan modalnya dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

"Investor luar negeri sebetulnya tidak perlu lagi berkonsentrasi untuk eksplorasi minyak dan gas karena investor domestik kita sendiri sudah lebih dari cukup," kata Ardiansyah dalam diskusi " Strategi Pengelolaan dan Bisnis Energi Masa Mendatang di Indonesia" di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan melimpah di antaranya mini/micro hydro sebasar 450 Mega Watt (MW), Tenaga Air 75.670 MW, Biomass mencapai 50 Giga watt (GW), Energi Surya 4,80 kWh.

Dia mengatakan apabila potensi energi itu digarap bersama dengan pemodal asing, Indonesia tidak akan merugi, sebab sumber energi tersebut akan selalu mampu diperbaharui.

"Tidak misalah digarap dengan investor asing, karena (energi terbarukan) akan terus diperbaharui secara berkelanjutan," kata dia.

Dengan mendorong sebagian besar pemodal asing ke arah pengelolaan energi terbarukan, maka eksplorasi potensi energi alternatif di Indonesia akan lebih maksimal.

Sebab, ia mengakui hingga kini Indonesia masih belum maksimal dari segi pendanaan serta teknologi untuk menggarap potensi energi terbarukan secara mandiri.

Ia mencontohkan, saat ini PT Pertamina telah berupaya mengembangkan energi panas bumi hingga mencapai 400 megawatt. Menurut dia capaian produksi energi itu masih jauh dari potensi energi panas bumi yang ada. "Pertamina memang masih kuwalahan jika menggarap sendirian, sebab anggaran kami juga sangat terbatas untuk itu," kata dia.

Sementara itu, kata dia, jika investor asing terus menerus diberikan peluang untuk mengelola minyak dan gas bumi, maka pemanfaatan gas dan minyak untuk alokasi domestik tidak akan mampu maksimal, padahal jumlah cadangannya terbatas. Untuk minyak diperkirakan cadangannya akan mampu mencukupi hingga 23 tahun ke depan, sementara untuk cadangan gas bumi akan habis 55 tahun ke depan.

(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024