Petani krisan Kulon Progo perluas lahan produksi

id krisan

Petani krisan Kulon Progo perluas lahan produksi

Peneliti BPTP D.I Yogyakarta, Tri Martini saat melakukan perawatan bunga krisan di Kulon Progo (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Petani bunga krisan (krisantemum) di Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperluas lahan untuk meningkatkan jumlah produksi hingga 4.000 meter persegi.

Ketua Asosiasi Seruni Menoreh Suharso di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan petani bunga krisan sampai saat ini baru mampu memenuhi 50 persen dari total jumlah permintaan.

"Pemasaran bunga krisan di Kecamatan Samigaluh terganjal kemampuan produksi dan ketidaksiapan petani dalam mengadopsi teknologi baru penanaman bunga krisan. Untuk itu, kami terus membuat kelompok baru dan memperluas lahan produksi," katanya.

Ia mengatakan petani hanya mampu mengirim 10.000 batang per dua minggu, padahal permintaan mencapai 10.000-20.000 batang per minggu. Saat ini, krisan disetor ke penjual bunga di Kota Baru Yogyakarta, Wates, dan Purworejo (Jawa Tengah).

"Kami kerap menolak permintaan bunga dari pelanggan khususnya dari Solo dan Malang. Hal ini disebabkan produksi masih sedikit, meski berbagai upaya telah kami lakukan," katanya.

Ia mengatakan satu kubung ukuran 100 meter persegi diisi dengan 5.000 batang. Dari luasan lahan tersebut hanya bisa dipanen sekitar 80 persen, dengan biaya tanam dan perawatan Rp2 juta.

"Petani dapat meraup keuntungan Rp2 juta-Rp3 juta dalam waktu 3-4 bulan," katanya.

Pusat bunga krisan, yakni Desa Gerbosari, Ngargosari, Pagerharjo, dan Sidoharjo. Meski tanaman itu berasal dari wilayah sub-tropis yang membutuhkan penyiran selama 14 jam, petani menyiasati dengan memasang lampu.

"Empat desa ini sangat potensial untuk penanaman krisan. Selain ketersediaan air mencukupi, sinar matahari yang menyinari wilayah itu juga sangat cukup, sehingga bunga krisan dapat tumbuh bagus," kata dia.

Salah satu petani bunga krisan, Sugeng Rahmanto, mengaku memiliki areal sedikitnya 300 meter persegi yang sudah dipanen empat kali.

Hasilnya, katanya, cukup bagus sehingga dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

"Setiap tiga bulan sekali panen dengan keuntungan Rp3 juta bersih," katanya.

Wikipedia mencatat bunga krisan sejenis tumbuhan berbunga, sebagai tanaman hias pekarangan atau bunga petik.

(KR-STR)