Pengamat : perpecahan Golkar memungkinkan muncul partai baru

id Arie

Pengamat : perpecahan Golkar memungkinkan muncul partai baru

Pakar (foto ilustrasi/sosiologi.fisipol.ugm.)

Jogja (Antara Jogja) - Perpecahan di tubuh Partai Golkar memungkinkan terbentuknya partai "sempalan" baru sebagai konsekuensi dari ketidakpuasan faksi yang ada, kata pengamat politik Universitas Gadjah Mada, Arie Sudjito.

"Misalpun akan terbentuk partai baru, saya kira itu konsekuensi logis dari demokrasi," kata Arie di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, hingga saat ini Musyawarah Nasional (Munas) yang dilakukan Golkar telah terbukti empat kali memunculkan partai sempalan baru, yakni Partai Hanura, Partai Gerindra, Partai NasDem, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Dengan perpecahan itu, menurut dia, yang dirugikan bukan hanya group atau kelompok dalam Partai itu, melainkan seluruh komponen partai secara organisasi akan terus menerus mangalami kerugian luar biasa.

Padahal, ia menilai, seharusnya Partai Golkar sebagai partai yang telah memiliki banyak pengalaman, seyogianya mampu mengelola konflik yang dimunculkan dari faksi-faksi yang ada.

Menurut dia dengan perpecahan yang berkesinambungan, partai berlambang pohon beringin itu akan terus menerus mengalami pengurangan figur.

"Saya kira akan terjadi defisit organisasi yang juga mengakibatkan defisit organisasi," kata dia.

Apabila fenomena itu terus menerus terjadi, Arie menduga, telah terjadi kesalahan dalam pembentukan partai politik (parpol) di Indonesia sejak awal. Alasannya, partai tidak lagi terbentuk dari inisiatif rakyat, melainkan pecahan dari elit partai yang akhirnya membentuk struktur ke bawah.

"Pasca Reformasi partai tidak lagi murni dari inisiatif rakyat," kata dia.

Seperti diberitakan, internal Partai Golkar terpecah karena perbedaan pendapat penyelenggaraan Munas. Aburizal Bakrie dan pendukungnya berencana menggelar Munas IX mulai. 30 November di Bali.

Meskipun pada akhirnya tetap terlaksana hingga 3 Desember 2014, sebelumnya keputusan itu mendapat penolakan keras dari internal Golkar, sehingga Wakil Ketua Partai Golkar, Agung Laksono membentuk Presidium Penyelamat.

(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024