Asmindo DIY berharap realisasi pemangkasan biaya logistik

id asmindo, transportasi, ekspor

Asmindo DIY berharap realisasi pemangkasan biaya logistik

Asmindo (Foto Istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta berharap pemerintah mampu merealisasikan pemangkasan biaya distribusi logistik melalui konsep tol laut.

"Dengan biaya logistik murah, dunia usaha akan lebih bergairah bangkit," kata Wakil Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) DIY Endro Wardoyo di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, biaya logistik dan transportasi di Indonesia sendiri sejatinya lebih mahal daripada ongkos impor barang dari Tiongkok ke Indonesia sehingga perlu segera dicarikan solusi yang tepat.

"Ongkos logistik di Indonesia bahkan mampu mencapai 27 persen dari seluruh total biaya produksi, sementara di negara lain rata-rata hanya 9--10 persen," kata dia.

Apalagi, mahalnya ongkos distribusi logistik itu, kata dia, masih ditambah dengan kenaikan biaya distribusi seiring dengan kenaikan berbagai bahan baku kerajinan akibat penyesuaian harga BBM bersubsidi.

Lebih dari itu, upaya pemangkasan ongkos distribusi logistik melalui tol laut juga relevan untuk menopang bangkitnya dunia usaha saat Masyarakat Ekonomi ASEAN dimulai pada tahun 2015.

"Dengan biaya distribusi logistik yang murah, kami berani memasang harga yang lebih kompetitif," kata Endro.

Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit mengatakan bahwa biaya logistik dalam konsep tol laut dapat ditekan apabila regulasi perizinan, serta prosedur lainnya yang mengakibatkan tarif transportasi laut menjadi mahal bisa dipangkas.

"Aturan pelayaran harus disederhanakan. Dari sebelumnya harus melewati 28 perizinan, harus dikurangi menjadi separuhnya, peraturan di pelabuhan, izin-izin dan sebagainya harus dipangkas habis. Hanya dengan cara begitu, tol laut bisa diminati," kata Danang.
(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024