Kenaikan BBM tidak signifikan pengaruhi inflasi DIY

id kenaikan bbm inflasi

Kenaikan BBM tidak signifikan pengaruhi inflasi DIY

Ilustrasi (Foto antaranews.com

Jogja (Antara Jogja) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan dampak kenaikan bahan bakar minyak bersubsidi tidak signifikan memengaruhi angka inflasi di daerah setempat.

"Saya katakan dampaknya tidak sebesar di daerah-daerah lain. Di DIY hanya berdampak 1,56 persen terhadap perekonomian," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) DIY, Arief Budi Santoso, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa.

Ia menyebutkan angka inflasi di DIY mulai Januari hingga November 2014 mencapai 4,74 persen. Sementara sebelumnya BI DIY menargetkan inflasi hingga November mencapai 4,5 persen, artinya hanya terjadi kenaikan 0,2 persen. "Lebih rendah dari angka inflasi nasional yang mencapai 5,75 persen," kata dia.

Ia optimistis inflasi di DIY year on year (yoy) hingga Desember 2014 tidak jauh berbeda dengan inflasi Desember 2013 yang mencapai 7,32 persen.

Arief menilai, pengaruh kenaikan BBM terhadap inflasi tidak terlalu besar karena sebagian besar pelaku usaha di DIY terdiri atas pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang dinilai lebih fleksibel dan realistis menghadapi kenaikan BBM.

"Di DIY, 95 persen usaha didominasi UKM. Sementara mereka rata-rata tidak menaikkan harga jual melainkan melakukan efisensi bahan baku," kata dia.

Ia mengatakan, meskipun kenaikan BBM bersubsidi memiliki dampak kenaikan tarif transportasi, penggunaan transportasi di DIY bobotnya lebih rendah dibanding daerah lain. "Dari segi ketersediaan bahan kebutuhan pokok di DIY juga masih terjaga dengan baik," kata Arief.

(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024