Bantul salurkan pupuk bersubsidi melalui puluhan kios

id pupuk bersubsidi

Bantul salurkan pupuk bersubsidi melalui puluhan kios

Pupuk bersubsidi di Kabupaten Bantul, DIY (Foto ANTARA/Sidik)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyalurkan pupuk bersubsidi yang dialokasikan pemerintah ke kelompok petani setempat melalui 54 kios resmi yang ditunjuk distributor pupuk.

"Distribusinya dari produsen ke distributor dulu kemudian ke kios-kios resmi yang ditunjuk distributor. Di daerah kita ada 54 kios yang sudah termasuk pengecer resmi," kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, melalui Staf Seksi Data dan Sarana Pertanian, Waston Nurhadi, Senin.

Menurut dia, setidaknya ada tujuh distributor pupuk di Bantul dengan berbagai produsen ternama, misalnya PT Pupuk Sriwijaya (Pusri), dalam tugas dan fungsinya distributor tersebut mengalokasikan ke 54 kios resmi yang tersebar di 75 desa se-Kabupaten Bantul.

"Tidak setiap desa ada penyalur pupuk (kios), seperti di Kecamatan Kasihan yang ada beberapa desa hanya satu penyalur, kemudian di Banguntapan ada delapan desa hanya dua penyalur, paling banyak ada di Piyungan dan Sanden," katanya.

Ia mengatakan, melalui kios resmi tersebut juga menjadi distribusi terakhir dengan harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi yang telah ditetapkan, sehingga petani bisa membeli langsung ke kios dengan harga yang tidak terpaut terlalu tinggi dari HET tersebut.

"Misalnya HET pupuk urea bersubsidi itu Rp1.600 per kilogram sudah sampai ke tingkat pengecer, petani bisa membeli ke pengecer, tentunya ditambah dengan ongkos penyimpanan, jasa angkut maupun sewa gudang, paling sekitar Rp1.900 per kilogram," katanya.

Oleh sebab itu, kata dia, jika ada petani yang mendapatkan pupuk urea bersubsidi dengan harga di atas Rp2.000 per kilogram, kemungkinan besar sudah melalui beberapa rantai distribusi atau bukan melalui kios resmi yang langsung mendapatkan dari distributor.

"Saya kira tidak sampai harga Rp2.000 per kilogram kalau yang menjual kios resmi, namun ketika lebih kami tidak tahu dari mana, karena memang dalam distribusi barang bersubsidi susah untuk memotong rantainya," katanya.

Sementara itu, kata dia, selain urea, pupuk bersubsidi yang dialokasikan untuk Bantul lainnya yakni ZA dengan HET Rp1.400 per kilogram, Ponska dengan harga Rp2.300 per kilogram, kemudian Petroganik dengan harga Rp500 per kilogram, serta SP-36 harga Rp2.000 per kilogram.

"Untuk mendapatkan pupuk bersubsidi petani harus menjadi anggota kelompok tani di wilayahnya, karena biasanya petani membeli melalui kelompok tani. Hal ini juga untuk mengetahui kebutuhan pupuk tiap kelompok tersebut," katanya.
(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024