Yogyakarta (Antara Jogja) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan tingkat pemesanan kamar hotel di daerah ini mencapai 80 persen menjelang puncak Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2015.
"Reservasi untuk 25 Desember sampai 2 Januari 2015 telah mencapai 80 persen atau meningkat 40 persen dari rata-rata hari biasa," kata Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia peningkatan pemesanan kamar hotel untuk perayaan Natal dan Tahun baru mendatang, tidak akan jauh berbeda jika dibandingkan 2013 yang mencapai 80-90 persen. Hal itu disebabkan terus bertambahnya jumlah pembangunan hotel di daerah setempat, dengan jumlah kamar saat ini mencapai 28.500 unit.
Meski demikian, jumlah pemesanan kamar hotel akhir tahun ini, menurut dia, akan kembali menggairahkan bisnis perhotelan di DIY setelah okupansi hotel di DIY sempat merosot hingga 40 persen sejak munculnya surat edaran dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) mengenai larangan rapat di hotel bagi pegawai negeri sipil (PNS).
"Akhir tahun ini akan jadi pengobat dahaga kami, setelah kemarin sempat terpuruk karena larangan PNS rapat di hotel," kata Deddy.
Menurut dia, menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru masing-masing hotel telah menyiapkan berbagai paket menginap dengan inovasi yang berbeda. Dengan demikian diharapkan dapat menarik okupansi kamar hotel hingga mencapai 100 persen pada puncak Natal.
Sementara itu, guna menghindari pemesanan kamar hotel yang tidak jelas, menurut dia, beberapa hotel mulai menerapkan ketentuan uang muka (DP), dengan kisaran 30-50 persen dari tarif yang ditentukan.
Dia menghimbau bagi pemilik bisnis perhotelan di DIY tidak menaikkan harga berlebihan menjelang musim ramai pengunjung pada akhir tahun ini. Kenaikan tarif hotel, kata dia, telah disepakati tidak lebih dari 10-50 persen atau Rp100 ribu- Rp400 ribu dari tarif biasa.
"Momentum Natal dan Tahun Baru jangan dijadikan aksi "aji mumpung" yang justru bisa mematikan bisnis hotel di masa mendatang," kata Deddy.
KR-LQH
Berita Lainnya
Okupansi hotel libur Lebaran 2024 tembus 80 persen
Sabtu, 13 April 2024 16:22 Wib
PHRI DIY menerapkan tarif batas atas hotel selama Lebaran 2024
Rabu, 3 April 2024 2:24 Wib
Naik signifikan, okupansi hotel di Indonesia selama libur Lebaran 2024
Senin, 1 April 2024 18:52 Wib
Wahana rumah hantu gaet wisatawan kunjungi Solo, Jateng
Minggu, 31 Maret 2024 4:21 Wib
KPM Pena dilatih membuat sandal hotel
Kamis, 28 Maret 2024 9:25 Wib
Hotel mulai ramai terima pemesanan kamar libur Lebaran 2024
Selasa, 26 Maret 2024 19:06 Wib
Tren libur Lebaran 2024, didominasi perjalanan wisata darat
Jumat, 22 Maret 2024 6:51 Wib
Wisata religi di Solo, Jateng, jadi primadona
Rabu, 20 Maret 2024 5:25 Wib