Disdik Yogyakarta siapkan guru model Kurikulum 2013

id disdik, guru model

Disdik Yogyakarta siapkan guru model Kurikulum 2013

Pemerintah Kota Yogyakarta (Foto Istimewa)

Jogja (Antara Jogja) - Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta menyiapkan sejumlah guru model untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013 di seluruh jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMA/SMK.

"Kami sudah kumpulkan pengawas dan guru yang menguasai cara pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013, baik dari pendekatan `scientific` maupun penilaian otentik," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, pihaknya akan merekam secara khusus kegiatan belajar mengajar di kelas yang diampu oleh guru-guru yang dianggap menguasai pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013.

Hasil rekaman tersebut kemudian dibagi-bagikan ke sekolah dan bisa menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang mengacu pada kurikulum baru.

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta menyiapkan dua guru model untuk jenjang SD, masing-masing guru model untuk kelas 1--3 dan guru untuk kelas 4--6.

Sedangkan di SMP akan ditetapkan 11 guru model menyesuaikan jumlah mata pelajaran yang diajarkan di jenjang tersebut, di tingkat SMA dan SMK akan disiapkan masing-masing delapan guru model.

"Kami tidak menyiapkan guru model untuk jenis pembelajaran produktif di SMK karena sudah mengarah ke jurusan sehingga setiap guru memiliki metode pembejaran yang unik," katanya.

Selain penetapan guru model, upaya yang dilakukan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta agar seluruh guru dapat melaksanakan Kurikulum 2013 adalah dengan menyederhanakan aspek penilaian menggunakan perangkat lunak aplikasi komputer.

"Kami undang sebanyak-banyaknya guru untuk menyampaikan aplikasi penilaian yang sudah mereka buat. Banyak guru yang cukup kreatif membuat aplikasi penilaian di komputer dan hal itu bisa dimanfaatkan," katanya.

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta akan memilih aplikasi yang paling sederhana, tetapi lengkap dan mudah dijalankan oleh seluruh guru.

"Selama ini, banyak guru yang mengeluhkan proses penilaian terhadap siswa yang dirasa cukup berbelit-belit. Harapannya, dengan adanya aplikasi ini, penilaian bisa dilakukan lebih mudah tanpa mengurangi substansinya," katanya.

Pada semester dua tahun ajaran 2014/2015, hanya ada sembilan sekolah di Kota Yogyakarta yang memilih kembali menggunakan Kurikulum 2006, sisanya memilih menggunakan kurikulum baru.
(E013)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024