Asmindo DIY sikapi kenaikan TDL dengan efisiensi

id asmindo

Asmindo DIY sikapi kenaikan TDL dengan efisiensi

Asmindo (Foto Istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menyikapi kebijakan kenaikan tarif dasar listrik per 1 Januari 2015 dengan melakukan efisiensi bahan baku.

"Sebagai langkah awal kami sikapi dengan efisiensi bahan baku," kata Wakil Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Daerah Istimewa Yogyakarta, Endro Wardoyo, di Yogyakarta, Kamis.

Menurut Endro jika kebijakan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) serta merta direspons dengan menaikkan harga jual produksi, maka belum ditentu dimaklumi oleh pasar.

"Bahkan (dengan menaikkan harga jual) kemungkinan justru dapat menurunkan daya saing," kata dia.

Sebagai upaya efisiensi itu, Endro mencontohkan ditempuh dengan mencarikan bahan baku pengganti seperti kayu jati khusus untuk produksi mebel dapat dikurangi, serta mengganti dengan jenis bahan baku kayu lainnya.

Kendati demikian efisiensi bahan baku tersebut, menurut dia, juga tetap disesuaikan dengan persetujuan "buyer" (pembeli).

"Kalau mereka tidak mau dengan siasat positif yang kami lakukan, berarti harga jual akan dinaikkan," katanya.

Sementara itu, meski dapat disiasati dengan berbagai upaya efisiensi, ia tetap khawatir kebijakan kenaikan TDL yang sebelumnya didahului dengan kenaikan harga BBM yang akhirnya turun kembali, akan memengaruhi daya saing ekspor mebel. "Ini jelas berpengaruh pada produk ekspor," kata dia.

Seperti diketahui, pemerintah mengeluarkan kebijakan baru menaikkan TDL bagi pelanggan tertentu secara bertahap mulai 1 Januari 2015.

Golongan tertentu yang menjadi sasaran kebijakan ini adalah pelanggan dengan konsumsi listri daya besar mulai 1.300 volt ampere (VA) hingga 30 ribu kilo VA. Pelanggan tersebut antara lain terdiri atas perumahan mewah, hotel, restoran, pelanggan bisnis dan industri.

KR-LQH
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024