Gunung Kidul (Antara Jogja) - Anggota DPRD Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta pemerintah setempat meningkatkan sumber daya manusia guru dan mempercepat pengadaan buku ajar.
"Hasil inspeksi mendadak yang kami lakukan di sejumlah sekolah di Gunung Kidul, kami menemukan dua permasalahan mengenai tidak adanya buku dan kurangnya pemahaman mengenai Kurikulum 2013," kata Ketua Komisi D DPRD Gunung Kidul Dodi Wijaya di Gunung Kidul, Jumat.
Dia mengatakan kedua permasalahan tersebut merupakan hal paling mendasar sehingga harus segera diselesaiakan. Harapannya, pelaksanaan Kurikulum 2013 (K-13) bisa berjalan dengan baik.
"Beberapa sekolah di Desa Sambirejo, Kecamatan Ngawen, hasil pelaksanaan kurikulum tersebut belum berjalan lancar. Buku dan guru belum siap, padahal ini penting untuk K-13," kata dia.
Dodi menilai perlunya pembelajaran bagi guru oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora). Tujuannya, agar pengajar bisa memahami dan tidak lagi kebingungan saat kegiatan belajar atau dalam pengisian rapor.
"Kami mendorong, agar buku segera bisa dicetak. Hal ini mempermudah guru memberikan materi pelajaran dan siswa dapat mempelajarinya dirumah," katanya.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Gunung Kidul Heri Nugroho menilai Disdikpora harus melihat situasi yang ada di lapangan. Sehingga, jangan sampai K-13 dipaksakan.
"Kalau belum mampu ya katakana sebenarnya. Jangan sampai, K-13 dipaksakan karena tidak mau kalah dengan wilayah lain," katanya.
Dari informasi yang diperolehnya sebagian sekolah di Gunung Kidul belum siap melaksanakan kurikulum tersebut. Dia mengambil contoh dua sekolah di Wonosari yang tetap melaksanakan Kurikulum 2006 karena merasa belum siap. "Disdikpora seharusnya lebih peka terhadap kondisi riil dilapangan," katanya.
Sekretaris Disdikpora Gunung Kidul Bahron Rasyid mengakui masih ada permasalahan dilapangan terkait dengan teknis seperti ketersedian buku dan pelatihan guru. "K-13 terbaik dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya. Memang butuh penyesuaian," katanya.
Dia mengatakan pengadaan buku tinggal menunggu pencairan anggaran. Oroses pengandaan tinggal berkomunikasi dengan penerbit. Ditargetkan Februari akan selesai di cetak dan akan langsung didistribusikan.
"Mulai dari lelang hingga pemenang tender sudah ditentukan pusat. Kami tinggal membayar dan menandatangani kontrak kerja sama," katanya.
(KR-STR)
Berita Lainnya
SMKN 2 Kandangan, Kalsel-R Tech College Bangkok pertukaran guru-pelajar
Rabu, 27 Maret 2024 6:02 Wib
Mudahkan guru daerah 3T mengajar via Awan Penggerak
Rabu, 27 Maret 2024 0:14 Wib
Bupati sebut Jaksa Masuk Sekolah cegah guru salah memanfaatkan keuangan
Rabu, 27 Maret 2024 0:03 Wib
Pondok pesantren harus memiliki guru bimbingan konseling
Minggu, 24 Maret 2024 20:13 Wib
Tergantung pemda, pemenuhan formasi guru PPPK
Sabtu, 23 Maret 2024 15:25 Wib
Program Pendidikan Berjenjang Inklusif dongkrak kompetensi guru Indonesia
Jumat, 22 Maret 2024 10:54 Wib
26.885 guru ikuti Pendidikan Guru Penggerak Indonesia
Kamis, 21 Maret 2024 12:35 Wib
Meskipun berstatus ASN PPPK, guru dapat menjadi kepala sekolah
Kamis, 21 Maret 2024 6:12 Wib