Dinkes DIY minta masyarakat antisipasi leptospirosis

id leptospirosis

Dinkes DIY minta masyarakat antisipasi leptospirosis

Ilustrasi (Foto Istimewa)

Jogja (Antara Jogja) - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta meminta masyarakat di daerah ini mengantisipasi penyebaran penyakit leptospirosis menjelang puncak musim hujan yang diperkirakan jatuh pada akhir Januari 2015, dengan meningkatkan kebersihan.

"Tingginya curah hujan sangat memungkinkan menyebabkan menyebarnya bakteri leptospira (penyebab leptospirosis), sehingga perlu diantisipasi bersama," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan (P2MK) Daryanto Chadorie di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, leptospirosis atau infeksi akibat bakteri yang sebagian besar dari kencing tikus sering menjangkiti manusia melalui makanan atau minuman, serta air yang mengenai luka pada kulit. Wabah itu bukan hanya menyebabkan penyakit gatal atau penyakit kulit lainnya, melainkan juga mampu menyebabkan kematian.

"Leptospirosis biasanya sering menyebabkan gagal ginjal. Bisa juga langsung meninggal, karena tidak mendapat penanganan cepat," kata dia.

Dia mengatakan untuk menghindari timbulnya penyakit leptospirosis, masyarakat perlu meningkatkan kebiasaan hidup bersih dan sehat. Upaya itu bisa dilakukan, misalnya dengan membiasakan mencuci tangan dengan sabun, melakukan respon aktif terhadap lingkungan yang kotor, serta membiasakan mengkonsumsi air yang telah dimasak mendidih.

Selain itu, menjelang puncak musim hujan, potensi penyakit lain yang akan timbul seperti demam berdarah, infeksi saluran pernafasan akut (ispa), dan penyakit kulit, juga perlu diwaspadai.

Daryanto menyebutkan mengacu data November 2014, tingkat penyebaran wabah leptospirosis cukup tinggi hingga mencapai 130 kasus, dengan 18 orang meninggal. Kasus terbanyak terdapat di Kabupaten Bantul dengan jumlah mencapai 75 kasus.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mampaerkirakan puncak musim hujan akan jatuh pada akhir Januari 2015 hingga awal Februari 2015.

Meski belum merata, Staf Seksi Data dan Informasi BMKG Yogyakarta Indah Retno Wulan mengatakan saat ini curah hujan di DIY telah mencapai 50 mili meter (mm) per dasarian.

(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024