Bantul (Antara Jogja) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan pembentukan posko Kurikulum 2014 sebagai pusat informasi dan pengaduan sistem pembelajaran tersebut.
"Kami mengharapkan ada posko Kurikulum 2013, sehingga kalau ada guru-guru yang masih bingung maupun kesulitan bisa mengadukan di posko tersebut," kata Wakil Ketua Komisi D DPRD Bantul Paidi di Bantul, Rabu.
Menurut dia, pembentukan posko Kurikulum 2013 diusulkan karena sebagian besar sekolah, baik sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA), di wilayah Bantul terus melanjutkan kurikulum terbaru tersebut dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Politikus dari Partai Golongan Karya (Golkar) itu tidak menginginkan sekolah yang telah komitmen meneruskan Kurikulum 2013 kesulitan di tengah jalan, termasuk sekolah yang merasa dipaksakan untuk lanjut menerapkan kurikulum itu, juga bisa mengadukan.
Anggota Komisi D DPRD Bantul Timbul Harjana mengatakan selain pembentukan posko Kurikulum 2013, pihaknya juga minta ada pendampingan dari dinas pendidikan terhadap sekolah-sekolah yang masih kesulitan menerapkan kurikulum terbaru itu.
"Saya mendengar masih ada beberapa sekolah yang belum mampu menerapkan Kurikulum 2013, makanya kami minta dinas turun langsung ke sekolah, supaya jangan sampai mereka menjalankan dengan rasa takut, kalau perlu ada pendampingan," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Dasar Bantul Totok Sudarto menyambut baik usulan pembentukan posko Kurikulum 2013 sebagai sarana informasi dan pengaduan sekolah.
Pihaknya akan mempertimbangkan usulan legislator itu.
"Usulan Pak Paidi (Wakil Ketua Komisi D, red.) bagus, dan nanti akan kami buatkan posko center Kurikulum 2013, dan di Bantul ini memiliki banyak instruktur nasional baik untuk SD maupun SMP, sehingga nanti bisa dilibatkan untuk urusan ini maupun urusan itu," katanya.
Totok mengatakan dari 360 SD di Bantul, yang melanjutkan Kurikulum 2013 ada 351 sekolah, sementara sembilan sekolah kembali menerapkan Kurikulum 2006, sedangkan dari 87 SMP yang melanjutkan 83 sekolah, empat sekolah kembali menerapkan Kurikulum 2006.
"Kami beberapa waktu lalu juga sudah bertemu dengan teman-teman kepala sekolah baik SD dan SMP, dan sampai saat ini sebagian besar Kurikulum 2013 masih jalan, meskipun guru-guru ada yang masih keberatan," katanya.(KR-HRI)
Berita Lainnya
DPRD Kulon Progo usulkan isu strategis Pokok-pokok Pikiran DPRD 2023
Jumat, 14 Januari 2022 15:23 Wib
Amar Bank kantongi sertifikasi ISO 27001:2013
Rabu, 23 Juni 2021 23:29 Wib
Pertama kali sejak 2013 Shinzo Abe kunjungi Kuil Yasukuni
Sabtu, 19 September 2020 19:25 Wib
Fiat Chrysler menarik 300.000 mobil karena risiko terguling
Sabtu, 20 April 2019 20:20 Wib
Disdikpora memberikan diklat 250 guru tentang Kurikulum 2013
Sabtu, 9 Februari 2019 19:36 Wib
Peringatan Hari Nusantara 2013
Jumat, 13 Desember 2013 15:16 Wib
Repertoar Aji Ning Bumi
Minggu, 24 November 2013 10:44 Wib
Ngayogjazz 2013
Sabtu, 16 November 2013 19:51 Wib