Jogja (Antara Jogja) - Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta berencana mengembangkan benih padi unggul varietas "Inpari 19" sebagai pengganti varietas IR 68 dalam rangka mendukung swasembada pangan.
"Dengan varietas Inpari kami berharap hasil panen padi perhektare bisa lebih banyak dari penggunaan varietas sebelumnya," kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) DIY, Sasongko di Yogyakarta, Jumat.
Dengan varietas baru tersebut, ia menargetkan peningkatan produktivitas padi mencapai 0,3 persen. Di mana dengan varietas IR 68 sebelumnya mampu menghasilkan 6,5 ton untuk masing-masing satu hektare sawah.
Sasongko mengatakan, keunggulan varietas Inpari 19 antara lain mampu menghasilkan produksi padi lebih banyak dibanding menggunakan varietas IR 68 dan Ciherang yang saat ini umum digunakan oleh para petani di DIY.
"Selain itu varietas Inpari 19 lebih cepat dipanen dengan umur panen 95 hari," ungkap dia.
Meskipun demikian, kata dia, saat ini DIY masih surplus 200.000 ton beras, yakni dari kebutuhan 600 ribu beras, produksi beras mampu mencapai 900 ribu ton beras.
Sementara itu ia mengatakan guna mendukung produktivitas padi pada 2015, Distan DIY juga akan memprogramkan perbaikan jaringan irigasi untuk mengairi 16.000 hektare sawah. Titik jaringan irigasi yang akan diperbaiki tersebut merata di Kabupaten Sleman, Kulon Progo, Bantul, serta Gunung Kidul.
Perbaikan jaringan irigasi itu, kata Sasongko, mendesak dilakukan tahun ini karena sebagian besar masih dilapisi tanah sehingga upaya pengairan sawah masih belum bisa dilakukan secara maksimal.
Dengan hanya berlapis tanah, menurut Sasongko, saluran irigasi memiliki kelemahan karena sebagian air akan hilang terserap di tanah sehingga luas areal sawah yang terairi berkurang. Oleh sebab itu, perbaikan irigasi menjadi permanen penting dilakukan dengan harapan sawah yang dapat terairi semakin luas.
(L007)
Berita Lainnya
Tanaman padi seluas 570 hektare di Kulon Progo diasuransikan
Kamis, 18 April 2024 14:43 Wib
Dinas Pertanian Gunungkidul mencatat luas panen padi 12.209 hektare
Jumat, 29 Maret 2024 22:48 Wib
Akibat banjir, ribuan hektare sawah di Jateng gagal panen
Rabu, 20 Maret 2024 7:48 Wib
Dapat ganti rugi, tanaman padi petani Jepara, Jateng, akibat banjir
Senin, 18 Maret 2024 18:00 Wib
Petani Demak, Jateng, korban banjir peroleh asuransi
Kamis, 14 Maret 2024 10:04 Wib
PeaceSantren suarakan pesan damai via musik
Rabu, 13 Maret 2024 19:02 Wib
Produksi gabah di Kulon Progo Maret-April 24.412 ton
Selasa, 12 Maret 2024 18:46 Wib
Panen raya 560 ribu ton gabah kering di Demak, Jateng
Minggu, 10 Maret 2024 19:09 Wib