Pemdes siapkan lokasi alternatif relokasi warga Giriloyo

id relokasi

Pemdes siapkan lokasi alternatif relokasi warga Giriloyo

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Pemerintah Desa Wukirsari, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan dua lokasi alternatif untuk relokasi beberapa keluarga di pedukuhan Giriloyo yang terdampak tanah merekah.

"Dua lokasi alternatif itu merupakan tanah kas desa dan berada di Bulak Gombal seluas 5.000 meter persegi serta di Bulak Jangkang seluas sekitar tujuh hektare," kata Kepala Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri Bayu Bintoro di Bantul, Senin.

Dia mengatakan setidaknya ada enam rumah yang terdampak langsung akibat rekahan tanah hingga mengakibatkan tanah ambles yang terpusat di depan rumah Slamet Bukhori, warga Rukun Tetangga 06 Giriloyo yang terjadi pada Jumat (23/1).

"Selain itu, masih ada enam rumah lain yang juga berpotensi terancam, sedangkan enam keluarga yang terdampak langsung ada sebanyak 22 jiwa, lokasi yang lebih siap di Bulak Gombal karena listrik sudah masuk ke sana," kata Bayu Bintoro.

Ia mengatakan lahan untuk relokasi sejumlah keluarga tersebut memang belum mendapat izin dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Namun, pihaknya siap meminta izin ke pihak-pihak terkait jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Menurut dia, dana untuk relokasi warga yang terdampak tanah ambles itu berasal dari Anggaran Pendapatan Belanjda Daerah (APBD) Bantul dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), setidaknya setiap keluarga memerlukan dana sekitar Rp15 juta untuk relokasi.

"Sambil menunggu relokasi, sementara ini kalau aman kembali ke rumah, kemudian saat hujan mengungsi, di sekitar lokasi (pascakejadian, red.) juga langsung dipantau sekitar 15 orang relawan setiap malamnya," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto mengatakan satu rumah yakni milik Slamet Bukhori yang mendesak direlokasi, karena tanah halaman depan rumah tersebut mengalami rekahan besar.

"Yang dikhawatirkan kalau rekahan tanah semakin melebar hingga berakibat tanah longsor yang menimpa rumah-rumah di bawah. Sepengetahuan kami ada enam rumah, namun untuk pastinya kami masih menunggu data riil dari Ketua RT dan perangkat desa setempat," katanya.

Menurut dia, penyebab tanah merekah hingga mengakibatkan tanah ambles tersebut diduga di bagian atas pemukiman terdapat berbagai sumber air dan saluran irigasi, yang pada musim hujan ini air masuk ke rongga bawah tanah di bawahnya.

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024