Pemkab terapkan "Gunung Kidul Emergency Service"

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tahun ini mulai membentuk satuan petugas dan menerapkan "Gunung Kidul Emergency Service" untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Bupati Gunung Kidul Badingah di Gunung Kidul, Senin, mengatakan petugas yang tergabung dalam Gunung Kidul Emergency Service (GES) berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dinas kesehatan, PMI dan Tim Search And Rescue (SAR).

"Nantinya masyarakat yang tertimpa musibah seperti kecelakaan, atau apapun yang membutuhkan penanganan cepat dapat menghubungi GES," kata Badingah.

Ia mengatakan nantinya pemerintah akan memberikan pelayanan gratis kepada masyarakat yang mengalami musibah. Pemkab sendiri sudah menganggarkan dana sebesar Rp700 juta.

"GES berjejaring dengan rumah sakit dan puskesmas di Gunung Kidul," katanya.�

Badingah mengatakan agar pelayanan menjadi mudah dan cepat. GES akan dibagi menjadi tiga zona, yakni utara, tengah dan selatan. Dengan satu induk GES yang ada ditengah kota.

Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan kinerja GES mengingat luas Gunung Kidul yang mencapai 46,6 persen dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Tahap awal untuk Kota Wonosari dan sekitarnya," katanya.�

Terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Gunung Kidul Diyono mengungkapkan tiga mobil bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Jepang sudah dicoba. Menurutnya mobil tersebut hanya cocok digunakan di lingkungan kota.

"Dari tiga mobil pemadam kebakaran yang dihibahkan, dua diantaranya hanya untuk menyapu jalan, mencarikan jalan supaya mobil pemadam utamnya mendapat jalan yang cepat hingga menuju titik sumber api," kata dia.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul mendapat bantuan tiga unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dan satu unit mobil ambulans dari perusahaan automotif Toyota Motor corp. Jepang yang diserahkan langsung oleh Presiden Direktur Kochi Toyota Motors corp. Mr. Makoto Tosioka.

(KR-STR)