BPBD Bantul belum pastikan relokasi warga giriloyo

id longsor giriloyo

BPBD Bantul belum pastikan relokasi warga giriloyo

Ilustrasi ancaman tanah longsor (Foto Antara)

Bantul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum dapat memastikan relokasi warga pedukuhan Giriloyo, Desa Wukirsari yang terancam bahaya tanah longsor di sekitar perbukitan setempat.

"Belum ada kepastian soal itu (relokasi), karena kami masih menunggu hasil penelitian ahli dari Universitas Islam Indonesia (UII) mengenai struktur tanah di wilayah itu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto, Selasa.

Menurut dia, setidaknya ada enam rumah yang terdampak langsung akibat rekahan tanah hingga mengakibatkan tanah ambles yang terpusat di depan rumah Slamet Bukhori pada Jumat (23/1) lalu, sehingga disarankan untuk relokasi.

Namun demikian, kata dia belum lama ini ahli geologi dari UII mengunjungi perbukitan kawasan Giriloyo, akademisi bersama tim tersebut ingin melakukan penelitian mengenai struktur tanah di dusun tersebut apakah berdampak bahaya atau tidak bagi warga.

"Yang dikhawatirkan kalau hujan deras, karena di tebing atas rumah warga yang tanahnya ambles, ada batu besar, bila tanah terus bergerak khawatirnya batu itu jatuh, namun kami tunggu dulu hasil penelitian dari UII," kata Dwi Daryanto.

Menurut dia, bila tanah diperkirakan akan terus bergerak, maka memang harus ada relokasi, namun demikian bila ternyata rekahan akan berhenti, maka pihaknya merasa tidak perlu ada relokasi, hanya saja pihaknya belum tahu kapan penelitian tersebut akan selesai.

Sementara itu, Kepala Desa Wukirsari, Bayu Bintoro mengatakan, pihaknya memang telah menyiapkan dua lokasi alternatif untuk relokasi beberapa KK terancam bahaya, yakni tanah kas desa di bulak Gombal seluas 5.000 meter persegi dan di bulak Jangkang seluas tujuh hektare.

"Ada enam rumah yang terdampak langsung, selain itu masih ada enam rumah lain yang juga berpotensi terancam, enam KK yang terdampak langsung itu sebanyak 22 jiwa, lokasi yang lebih siap di bulak Gombal karena listrik sudah masuk ke sana," katanya.

Ia mengatakan, sambil menunggu relokasi warga dilakukan pemerintah setempat, sementara ini kalau aman warga kembali ke rumah, kemudian saat hujan mengungsi ke tempat yang lebih aman karena khawatir bahaya yang mengancam.

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024