Sebagian pasien RSUD Wonosari dirawat di lorong

id pasien

Sebagian pasien RSUD Wonosari dirawat di lorong

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Jumlah pasien rawat inap terutama anak di RSUD Wonosari Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meningkat dalam sebulan terakhir sehingga sebagian harus dirawat di lorong rumah sakit itu menggunakan tempat tidur tambahan.

Kepala Bidang Pelayanan dan Keperawatan RSUD Wonosari Triyani Heni Astuti di Gunung Kidul, Selasa, menyebutkan sebagian dari mereka adalah pasien yang menderita demam berdarah dengue (DBD).

"Jumlah penderita DBD meningkat sehingga kami terpaksa menyediakan tempat tidur tambahan di lorong Ruang Dahlia atau bangsal anak," kata Triyani.

Ia mengatakan ruangan anak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari itu hanya memiliki kapasitas untuk 16 pasien.

Meskipun ada pasien yang dirawat di lorong, tiga dokter spesialis anak yang ada akan tetap melakukan pemantauan intensif kepada pasien. "Kami jamin mereka tidak mendapat perlakuan berbeda," kata dia.

Ia mengatakan penderita DBD yang dirawat di RSUD Wonosari sejak awal Januari 2015 hingga saat ini mencapai 46 orang. Desember dan Januari merupakan waktu terbanyak pasien dengan penyakit DBD. "Untuk saat ini, dari 18 pasien anak yang menjalani rawat inap, lima diantaranya dilakukan observasi untuk penyakit DBD," katanya.

Triyani mengatakan untuk mengatasi masalah kekurangan ruangan, RSUD Wonosari sedang membangun gedung baru. Rencananya akan dioperasikan pada Februari 2015. "Awal Februari, pasien dengan penyakit syaraf akan menempati ruangan sendiri sehingga diharapkan tidak kekurangan," katanya.

Sementara itu salah satu orang tua pasien yang dirawat di lorong, Suyanto (38) mengaku tidak bisa berbuat banyak meski anaknya Anisa Ahmad Dzakia (7) harus dirawat di lorong, meski seharusnya sebagai seorang PNS mendapat kamar di kelas II. "Mau bagaimana lagi keadaannya memang seperti ini," katanya.

Ia mengatakan sebelum masuk ke rumah sakit, anaknya sempat dirawat di Puskesmas Karangrejek. Namun karena diduga menderita DBD lalu dirujuk ke rumah sakit. "Yang penting mendapat perawatan," katanya.

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024