Topeng kayu tradisional Bantul diminati seniman mancanegara

id topeng kayu

Topeng kayu tradisional Bantul diminati seniman mancanegara

Perajin topeng kayu, ilustrasi (Foto Antara)

Bantul (Antara Jogja) - Topeng kayu tradisional produk perajin pedukuhan Kadekrowo, Desa Gilangharjo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, selain diminati seniman dalam negeri juga seniman dari mancanegara.

"Konsumen dari luar negeri ada yang dari Perancis, Belanda dan Australia, sebagian besar mereka merupakan seniman yang mengoleksi barang seni," kata perajin topeng tradisional pedukuhan Kadekrowo, Muhammad Jamhari di Bantul, Kamis.

Menurut dia, konsumen dari luar negeri tersebut membeli produk kerajinan dengan mendatangi langsung rumah produksi disela kunjungannya ke objek wisata di Bantul, setelah sebelumnya mengetahui informasi dari sesama peminat topeng.

"Terakhir saya mendapat banyak tamu sebelum Lebaran lalu (sekitar Agustus 2014), ada wisatawan dari luar negeri, maupun wisatawan nusantara, sebagian dari mereka cuma melihat-lihat koleksi topeng yang saya buat," katanya.

Ia mengakui, saat permintaan ramai dalam sebulan pihaknya bisa menjual sekitar 25 topeng tradisional dengan berbagai ukuran dan model, yang dinamai seperti rakwono, hanoman, kelono, penthol tembem dan berbagai model lainnya.

"Untuk topeng kecil (sebagai hiasan) saya jual dengan kisaran harga Rp25 ribu, sementara untuk topeng (seukuran wajah orang) dijual dengan harga Rp250 ribu sampai Rp500 ribu per buah, tergantung model tingkat kesulitan," katanya.

Meski demikian, kata dia saat ini pihaknya mengaku sedang sepi pesanan, bahkan sudah dirasakan sejak beberapa bulan terakhir, sehingga pihaknya berharap ada bantuan promosi dari pemerintah setempat agar produknya tetap laku di pasaran.

"Kalau untuk saat ini sepi sekali, di bulan ini (Januari) saja tidak ada permintaan, ada beberapa wisatawan yang datang namun mereka hanya melihat-lihat, sehingga saat ini dalam membuat kerajinan sesukanya, kadang saya tinggal," katanya.

Sementara itu, Dukuh Kadekrowo Desa Gilangharjo, Anta mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan agen atau biro perjalanan untuk membantu mempromosikan potensi wilayahnya, di antaranya kerajinan topeng kayu tradisional itu.

"Sudah ada kerja sama dengan agen travel untuk mengantar wisatawan ke sini, namun beberapa bulan ini jarang ada wisatawan mancanegara, mungkin karena dampak ekonomi, sehingga yang datang cuma lokalan seperti anak sekolah belajar seni," katanya.

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024