BLH Yogyakarta mulai kurangi TPS

id TPS, sampah

BLH Yogyakarta mulai kurangi TPS

Ilustrasi tempat pembuangan sampah (Foto Antara/doc)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta mulai mengurangi tempat pembuangan sampah (TPS) dan depo sampah yang dinilai tidak efektif sehingga pembuangan sampah bisa dialihkan ke lokasi lain atau diolah secara mandiri.

"Hari ini kami menutup tempat pembuangan sampah (TPS) yang ada di Alun-Alun Selatan. Penutupan dilakukan untuk menyeseuaikan proses penataan di lokasi tersebut," kata Kepala Bidang Kebersihan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Udi Santoso di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, warga yang biasa memanfaatkan TPS di Alun-Alun Selatan dapat memanfaatkan TPS yang berada di Ngasem dan di Purawisata.

Ia menambahkan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada warga di sekitar Alun-Alun Selatan terkait penutupan TPS dan selama dua pekan mendatang, truk sampah akan lebih sering melewati daerah tersebut untuk membawa sampah termasuk memberikan sosialisasi penutupan TPS.

"Kami juga meminta pedagang untuk menyiapkan tempat sampah dan saat truk BLH lewat, mereka bisa membuang sampahnya," katanya.

Pada tahun lalu, Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta sudah menutup satu dari dua TPS yang berlokasi di dekat angkringan kopi joss. "Kapasitas TPS yang masih ada kemudian kami besarkan," katanya.

Selain itu, BLH juga menutup dua depo sampah yang berlokasi di dekat Gembira Loka Zoo dan di Parkir Ngabean. Saat ini, tercatat ada 70 TPS dan 10 depo sampah di Kota Yogyakarta.

"Kami akan terus melakukan penilaian terhadap TPS yang ada. Apakah masih efektif atau tidak. Jika tidak, maka TPS tersebut bisa saja ditutup," katanya.

Meskipun jumlah TPS semakin berkurang, namun Udi berharap kesadaran masyarakat untuk mengolah dan memilah sampah sejak dari rumah tangga bisa terus ditingkatkan.

"Warga juga bisa memanfaatkan bank sampah yang ada. Di Yogyakarta ada sekitar 300 bank sampah. Di bank sampah ini, warga bisa mengolah sampah organik menjadi pupuk atau kegiatan lainnya," katanya. 

(E013)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024