Sleman (Antara Jogja) - Ketua Baznas Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarto Sunartono mengharapkan agar komitmen bagi pegawai negeri sipil di wilayah setempat dalam membayar zakat perlu terus dipupuk.
"Meskipun pekan zakat telah ditutup tetapi zakat harus tetap jalan dan itu bisa dilakukan PNS Pemkab Sleman," kata Sunartono saat penutupan Pekan Panutan Zakat Profesi, Jumat.
Menurut dia, Baznas bertugas menyalurkan zakat dari PNS Kabupaten Sleman supaya bisa dimanfaatkan masyarakat yang berhak menerima untuk meningkatkan kesejahteraan.
"Bantuan dari Baznas tersebut diperuntukkan bagi kegiatan ekonomi produktif dan pendidikan, bukan untuk konsumtif, kaarena kalau untuk konsumtif, hari ini diberikan besok sudah tidak ada bekasnya," katanya.
Ia mengatakan, yang jelas kalau untuk ekonomi produktif penerima zakat bisa menghasilkan sesuatu baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain dan diharapkan besok bisa, meningkat menjadi wajib zakat dengan peningkatan taraf hidupnya.
"Untuk meningkatkan dan penyampaikan bantuan zakat tersebut tidak hanya bantuan stimulan, tetapi harus disesuaaikan dengan kebutuhan mustahiq. Ada yang butuh bantuan modal, tetapi juga ada yang butuh bantuan pelatihan, butuh alat kerja, bahkan butuh bantuan untuk biaya pendidikan seperti yaang telah dilakukan Baznas Sleman dengan melunasi biaya pengambilan ijazah," katanya.
Sunartono mengatakan, pemberian bantuan tersebut harus teliti dan cermat apakah sesuai dengan permohonan dalam proposal atau tidak dan harus dicek, termasuk sudah pernah menerima bantuan atau belum.
"Tentu kalau sudah pernah menerima dialihkan pada yang lain yang belum pernah menerima dan sangat membutuhkan. Karena target pemberian bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan mustahiq," katanya.
Ketua Panitia Pekan Zakat Panutan Kabupaten Sleman.Nurhuda mengatakan tujuan pekan zakat panutan adalah untuk meningkatkan kesadaran akan kewajiban seorang PNS muslim dalam membayar zakat profesi.
"Karena zakat merupakan perintah Allah SWT untuk saudara-saudara kita yang berhak," katanya.
Ia mengatakan, pekan zakat panutan dilaksanakan selama lima hari, mulai Senin 26 Januari 2015 sampai Jumat 30 Januari 2015.
Sementara saat penutupan zakat panitia juga menghadirkan beberapa perwakilan penerima zakat dibidang pendidikan, bantuan ekonomi produktif dan kelompok mualaf.
Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Sleman Hery Sutopo mengatakan, potensi zakat dari 12.000 pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman dapat mencapai Rp7 miliar, namun selama ini belum tergali secara optimal.
"Potensi zakat dari sekitar 12.000 PNS muslim Kabupaten Sleman sebesar Rp7 miliar, namun baru tergali sekitar Rp1,6 miliar. Untuk pada 2015 BAZ Sleman meningkatkan target penerimaan dana BAZ 50 persen atau sekitar Rp3,5 miliar.," katanya.
(V001)
Berita Lainnya
Perguruan tinggi minta apoteker tak sekadar peracik obat
Jumat, 19 Januari 2024 4:52 Wib
Kemenperin meluncurkan layanan sertifikasi profesi bagi pelaku industri
Kamis, 30 November 2023 14:52 Wib
Direktur Politeknik YKPN: Teknologi tak akan gantikan profesi akuntansi
Sabtu, 7 Oktober 2023 21:10 Wib
Najwa Shihab: Pernyataan Ganjar soal institusi pendidikan penting
Jumat, 22 September 2023 6:09 Wib
Profesi pustakawan di era digital masih relevan
Senin, 10 Juli 2023 17:13 Wib
RUU Kesehatan hadirkan format baru organisasi profesi
Senin, 3 Juli 2023 6:50 Wib
RUU Kesehatan tak hapus organisasi profesi
Kamis, 11 Mei 2023 7:41 Wib
Kompetensi profesi insinyur ditingkatkan agar kompetitif
Jumat, 24 Februari 2023 6:13 Wib